Indonesia dan Singapura Desak KTT ASEAN, Retno Marsudi: Kami Prihatin dengan Situasi Myanmar

- 26 Maret 2021, 12:51 WIB
Menlu RI, Retno Marsudi
Menlu RI, Retno Marsudi /Situs Kemenlu Indonesia/

WARTA SAMBAS - Menteri luar negeri Singapura dan Menteri luar negeri Indonesia mendukung pertemuan puncak para pemimpin ASEAN di Myanmar, dengan mengatakan Myanmar harus mencapai posisi yang sama dalam menghadapi krisis menyusul kudeta militer negara itu pada Kamis, 25 Maret.

Pada konferensi pers bersama setelah pertemuan selama satu jam di Jakarta, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan KTT ASEAN akan diadakan dalam waktu dekat.

"Kami berbagi keprihatinan kami tentang situasi di Myanmar saat ini. Kami juga berbagi posisi kami untuk menyerukan kepada militer Myanmar untuk menghentikan penggunaan kekuatan dan mencegah korban lebih lanjut. Kami juga mendesak Myanmar untuk memulai dialog untuk mengembalikan demokrasi, perdamaian dan stabilitas, di jalur yang benar,” ujar Retno Marsudi.

Baca Juga: Bansos PKH untuk Ibu Hamil Disalurkan dengan Skema 4 Tahap

Dilansir dari The Straits Times, Menteri luar negeri Singapura Dr Vivian Balakrishnan, mengungkapkan sentimen yang sama "Kami sangat prihatin dengan situasi ini. Kami tertekan oleh hilangnya nyawa manusia dengan penggunaan senjata mematikan pada warga sipil yang tidak bersenjata," katanya.

Indonesia dan Singapura mengatakan bahwa rekonsiliasi nasional perlu terjadi dan hanya dapat terjadi jika kedua belah pihak benar-benar duduk dengan itikad baik, bernegosiasi dan menemukan solusi yang baik untuk masa depan Myanmar.

Indonesia dan Singapura mengakui bahwa seharusnya tidak ada campur tangan asing, tetapi jika terjadi ASEAN akan siap membantu.

“Oleh karena itu, kami juga mendukung para pemimpin kita berkumpul untuk menghasilkan posisi bersama di mana ASEAN dapat menyatakan dukungannya untuk Myanmar,” ujar Vivian Balakrishnan.

Pertemuan dua hari Balakrishnan dengan Retno dalam kunjungan kerja untuk menegaskan kembali hubungan yang kuat antara kedua negara.

Di Facebook pada Kamis 25 Maret 2021, Balakrishnan memposting foto makanan ringan tradisional Indonesia yang ditinggalkan Retno untuknya dan delegasi Singapura di hotel tempat mereka menginap sebagai kejutan selamat datang.

Dia juga menulis bahwa dia akan memanggil Presiden Indonesia Joko Widodo serta teman-teman lama lainnya selama kunjungan tersebut, dan Balakrishnan menambahkan: "Saya menantikan untuk melihat mereka secara langsung," ujarnya.

Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA) pada hari Rabu, 23 Maret 2021 kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral yang erat antara kedua negara setelah pulih dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kenali Jerawat Pustula hingga Cara Mengatasinya 

Dr Balakrishnan juga mengadakan perjanjian terpisah dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, kata MFA.

Menteri Singapura juga akan bertemu dengan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan tokoh-tokoh Indonesia lainnya, tambahnya.

Kunjungan Dr Balakrishnan ke Indonesia dilakukan setelah Presiden Indonesia mengusulkan pertemuan tingkat tinggi para pemimpin ASEAN untuk membahas situasi di Myanmar setelah kudeta militer 1 Februari.

Jokowi pada 19 Maret 2021, mendesak agar kekerasan dihentikan dan demokrasi, perdamaian, dan stabilitas dipulihkan di Myanmar.***

Editor: Suryadi

Sumber: Straits time


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah