Korea Utara Tanggapi Upaya Diplomatik AS dengan Tembakan Rudal Balistik ke Laut Jepang

- 25 Maret 2021, 19:12 WIB
Korea Utara Tanggapi Upaya Diplomatik AS dengan Tembakan Rudal Balistik ke Laut Jepang
Korea Utara Tanggapi Upaya Diplomatik AS dengan Tembakan Rudal Balistik ke Laut Jepang /KCNA /via Reuters/Reuters

WARTA SAMBAS – Di tengah upaya diplomatik Pemerintahan Joe Biden untuk program denuklirisasi, Korea Utara di bawah Pimpinan Kim Jong-un menembakkan 2 rudal balistik ke Laut Jepang, bertepatan dimulainya estafet obor Olimpiade di Jepang, Kamis 25 Maret 2021.

Ulah Korea Utara tersebut tentunya memicu ketegangan menjelang Olimpiade Tokyo, sekaligus memberikan tekanan pada pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang baru.

Tembakan rudal balistik tersebut merupakan ujicoba pertama yang dilakukan Korea Utara sejak hampir satu tahun terakhir. Namun menjadi yang pertama sejak Joe Biden mengganti Donald Trump sebagai Presiden AS Januari 2021.

Namun para pengamat menyebutkan, ujicoba rudal balistik Korea Utara tersebut bukan berarti diplomasi denuklirisasi sudah mati. Namun tetap saja tindakan itu tidak menyenangkan Presiden Joe Biden.

Persenjataan Korea Utara yang semakin maju setiap hari menjadi ancaman baru dan meningkatkan potensi kekuatan tawar-menawar jika pembicaraan dilanjutkan.

"Ujicoba rudal tanpa kesepakatan yang ditimbulkan oleh persenjataan nuklir dan rudal Korea Utara adalah ancaman yang semakin besar dan semakin buruk," kata Vipin Narang, Pakar Urusan Nuklir di Institut Teknologi Massachusetts di AS, seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari Reuters.

Baca Juga: Zero Kasus Covid-19, Tapi Pemerintah Korea Utara Pesan 2 Juta Vaksin

Peluncuran rudal balistik Kamis, 25 Maret 2021 tersebut hanya beberapa hari setelah Korea Utara menembakkan beberapa rudal jelajah dalam suatu tindakan yang menurut Joe Biden tidak provokatif dan "berbisnis seperti biasa".

Pemerintahan Joe Biden sedang dalam tahap akhir dari tinjauan kebijakan Korea Utara, kata para pejabat, dan secara bersamaan menandakan garis keras pada Hak Asasi Manusia (HAM), denuklirisasi dan sanksi, sambil membuat tawaran diplomatik yang sejauh ini telah ditolak Pyongyang.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x