Network
WARTA SAMBAS – Derek Chauvin, polisi Amerika Serikat (AS) yang membunuh George Floyd sembilan bulan lalu, akan diadili. Pemilihan jurinya dimulai di Minneapolis pada Senin 8 Maret 2021.
Persidangan Kasus Chauvin yang memicu gelombang protes "Black Lives Matter" ini akan menghadirkan pengacara ternama di AS dan disiarkan secara langsung.
Penuntutan terhadap Chauvin ini akan dibantu mantan Pejabat Kejaksaan Agung Minnesota, Neal Katyal. “(Ini) kasus kriminal penting, salah satu yang paling penting dalam sejarah bangsa kita," katanya dikutip WartaSambasRaya.com dari Straitstimes, Minggu 7 Maret 2021.
Sementara Mantan Polisi yang kini menjadi Penasihat Praktik Kepolisian, Ashley Heiberger mengatakan, fakta bahwa seorang petugas polisi telah didakwa secara kriminal untuk penyalahgunaan kekuatan, yang dalam dan dari dirinya sendiri adalah outlier.
Baca Juga: Pengalaman Terburuk Bintang Porno AS Stormy Daniels: Berhubungan Seks dengan Donald Trump
"Bahkan lebih jarang bagi mereka untuk diadili. Ada kecenderungan bagi anggota juri untuk ingin memberi polisi keuntungan dari setiap keraguan," ungkap Ashley.
Tetapi keadaan seputar kasus Chauvin yang berusia 44 tahun begitu meresahkan. “Sepanjang pengetahuan saya, tidak ada petugas polisi atau organisasi polisi yang membela tindakannya", kata Heiberger.
Seperti diketahui, tindakan Chauvin menekan leher Floyd selama 9 menit hingga tewas karena tidak bernafas pada 25 Mei 2020 silam memicu gelombang protes "Black Lives Matter" terhadap kebrutalan polisi dan ketidakadilan rasial di seluruh AS dan di ibu kota di seluruh dunia.
Tiga petugas polisi lain yang terlibat dalam penangkapan Floyd, yakni Alexander Kueng, Thomas Lane dan Tou Thao menghadapi dakwaan yang lebih ringan dan akan diadili secara terpisah dengan Chauvin. Tetapi mereka berempat dipecat oleh Departemen Kepolisian Minneapolis.
