Network
WARTA SAMBAS – Kekhawatiran atas pembatasan selama masa pandemi Covid-19 dan lambatnya peluncuran vaksin di Eropa, memicu turunnya harga minyak dunia mencapai sekitar 6 persen pada penutupan perdagangan Rabu 24 Maret 2021 pagi WIB.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei tergerus hingga 3,83 Dolar AS atau 5,9 persen, menjadi ditutup pada 60,79 Dolar AS per barel, setelah mencapai sesi terendah di 60,50 Dolar AS.
Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) merosot 3,80 Dolar AS atau 6,2 persen, menjadi 57,76 Dolar AS per barel, setelah menyentuh level terendah 57,32 Dolar AS.
Kedua harga acuan minyak mentah dunia yang diperdagangkan tersebut mendekati posisi terendah yang belum pernah terjadi sejak 9 Februari 2021 lalu.
Selisih harga Brent atau Spread bulan depan berubah menjadi contango kecil untuk pertamakalinya sejak Januari 2021.
Contango merupakan situasi kontrak bulan depan lebih murah daripada bulan mendatang, dan dapat mendorong pedagang untuk menyimpan minyak.
Baca Juga: Lockdown Wilayah dan Tekanan Dollar AS Jadi Biangkerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Dalam perdagangan pascapenyelesaian, minyak mentah AS diperdagangkan serendah 57,25 Dolar AS per barel, sementara minyak mentah Brent menyentuh 60,27 Dolar AS per barel.
Menurut sumber perdagangan yang mengutip data dari kelompok industri American Petroleum Institute, pergeseran lebih rendah terjadi setelah stok minyak mentah AS naik dan persediaan bensin turun dalam beberapa pekan terakhir.
