Potensi Konsumsi Masyarakat Mencapai 215 Triliun Rupiah dari THR dan Gaji 13

- 8 April 2021, 18:20 WIB
Potensi Konsumsi Masyarakat Mencapai 215 Triliun Rupiah dari THR dan Gaji 13
Potensi Konsumsi Masyarakat Mencapai 215 Triliun Rupiah dari THR dan Gaji 13 /Twitter.com/@setkabgoid

WARTA SAMBAS – Menjelang Ramadan 2021, Pemerintah mendorong pihak swasta untuk segera memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawannya, karena kalau digabung dengan pembayaran Gaji 13, potensinya konsumsi masyarakat mencapai 215 Triliun Rupiah.

Menyegarakan pencairan THR untuk karyawan swasta dan Gaji 13 untuk ASN, TNI dan Polri ini, menurut Menteria Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartato, merupakan upaya untuk optimalisasi konsumsi masyarakat.

Sinergisitas dari pihak swasta terkait menyegerakan THR itu tentu sangat diharapkan, apalagi selama ini pemerintah sudah memberikan berbagai dukungan dan insentif kepada dunia usaha.

Kebijakan ini, kata Airlangga, akan sinergi dengan program pemerintah lainnya dalam upaya meningkatkan daya beli masyarakat dan kinerja perekonomian secara keseluruhan, terutama pada Triwulan II-2021.

"Saat peniadaan mudik dan pembatasan kegiatan masyarakat, pemerintah menyiapkan program untuk mendorong konsumsi, yang dibarengi dengan berbagai program untuk meningkatkan daya beli," ungkap Airlangga, seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari ANTARA, Kamis 8 April 2021.

Baca Juga: Niat Menko Airlangga Hartarto Bertentangan dengan Mendag Muhammad Lutfi dan Presiden Jokowi

Berbagai program tersebut, lanjut Airlangga, mencakup percepatan penyaluran target output perlindungan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Bansos Tunai dan lainnya yang belum terpenuhi di Triwulan I, pada April sampai awal Mei 2021.

Menjelang Lebaran, pemerintah juga akan mempercepat pencairan Kartu Sembako dari Juni ke awal Mei 2021 serta penyaluran program perlindungan sosial lainnya yang diperkirakan mencapai 14,12 Triliun Rupiah.

Selanjutnya, pemerintah menyalurkan Bansos beras bagi masyarakat selama Ramadan 2021, melalui program bantuan beras 10 Kg untuk masing-masing pemegang Kartu Sembako.

Menurut rencana, penyaluran Bansos beras akan dilakukan pada akhir Ramadan 2021 atau selama masa peniadaan mudik berlaku.

Terobosan lainnya adalah penyelenggaraan Program Hari Belanja Online Nasional di akhir Ramadan atau Harbolnas Ramadan 2021, berlangsung selama lima hari sejak H-10 sampai H-6 Idulfitri 1442 Hijriyah.

"Kegiatan ini bekerjasama dengan asosiasi, platform digital, pelaku UMKM, produsen lokal, dan para pelaku logistik lokal," kata Airlangga.

Baca Juga: Airlangga Hartanto Diusulkan Maju Capres 2024, Agung Laksono : Airlangga Harus Bersedia dan Siap Jadi Capres

Ia memastikan, pemerintah siap memberikan subsidi biaya untuk Ongkos Kirim (Ongkir) gratis, terutama untuk pembelian produk lokal dan produksi UMKM dalam negeri.

Airlangga mengatakan, semua kebijakan ini akan bermanfaat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi selama Ramadan dan Lebaran yang dilalui dengan adanya larangan mudik. "Diharapkan kebijakan ini akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Kuartal II-2021," katanya.

Berdasarkan perkiraan, supaya ekonomi bisa kembali ke level pertumbuhan pra-Covid-19 sekitar 5 persen pada akhir tahun, maka ekonomi harus tumbuh 6,7 persen di Triwulan II-2021.

Apabila pertumbuhan Triwulan II-2021 tidak mencapai 6,7 persen, maka pertumbuhan ekonomi 5 persen pada 2021 tidak akan tercapai, mengingat ekonomi Triwulan I masih tumbuh negatif.***

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x