Network
WARTA SAMBAS - Oknum dokter spesialis di Semarang, berinisial DP melakukan onani di dekat meja makan. Kemudian menumpahkan sperma ke makanan istri temannya.
Setelah selesai, dokter spesialis tersebut mengaduk makanan yang sudah tercampur sperma hasil onani itu.
Istri termannya bernisial De (31), sama sekali tidak mengetahui kalau makanannya bercampur sperma dokter yang onani di dekat meja makan itu.
Suatu waktu, De menyadari kalau setiap makanan yang hendak disantapnya selalu berubah bentuk, tidak seperti saat ia menyiapkannya.
"Selain itu, tudung saji di atas meja juga sering berubah posisi," ungkap Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari PMJ News, Senin 13 September 2021.
Baca Juga: Pria 43 Tahun Onani di Pinggir Jalan Jakarta Utara Terancam 15 Tahun Penjara
Lantaran penasaran, De memasang kamera tersembunyi, untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi di meja makan mereka.
Setelah memasang kamera tersembunyi untuk memantau kejadian di meja makan itu, De pergi ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi, De pun melihat rekaman kamera tersebut dan mendapati sesuatu yang membuatnya kaget sekaligus jijik.
"Pelaku duduk di dekat tempat makan, melakukan onani, kemudian membuka tudung saji, memasukkan sperma ke makanan dan mengaduknya," kata Iqbal.
Berbekal rekaman dari kamera tersembunyi tersebut, korban melaporkan perbuatan dokter itu ke polisi.
Pelaku merupakan teman dari suami korban, saat menempuh pendidikan dokter spesialis di salah satu Universitas di Semarang.
Mereka tinggal di satu kontrakan di wilayah Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah.
Hasil pemeriksaan Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan jajaran kepolisian, diketahui bahwa terdapat lubang kecil antara 2 kamar mandi.
Kemungkinan lubang kecil itu digunakan pelaku untuk mengintip korban di kamar mandi sebelahnya.
Kini oknum dokter berinisial DP tersebut sudah diamankan dan menjalani pemeriksaan di Ditkrimum Polda Jawa Tengah.
Atas perbuatannya, DP disangkakan dengan Pasal 281 ayat (1) KUHP tentang Kejahatan terhadap Kesopanan.***
