2 Varian Virus Corona Baru Ini Lebih Mudah Menular

8 Januari 2021, 15:17 WIB
Ilustrasi virus corona. /Pixabay/geralt/

WARTA SAMBAS – Para ilmuwan telah menemukan dua varian baru Virus Corona (SARS-CoV-2). Masyarakat dunia diharapkan meningkatkan kewaspadaannya, lantaran varian baru ini lebih cepat menular dibandingkan varian yang menyebabkan pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) saat ini.

Varian baru Virus Corona ini, seperti diberitakan LingkarMadiun.com dalam artikel berjudul “Ilmuwan Temukan 2 Jenis Virus Corona yang Lebih Mudah Menular, Masyarakat Harap Waspada”, Jumat 8 Januari 2021, ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.

Seperti diketahui, Virus Corona yang menyebabkan pandemi Covid-19 saat ini merupakan SARS-CoV-2. Menurut Institut Kesehatan Nasional AS, varian ini merupakan penerus SARS-CoV-1 yang menyebabkan wabah SARS kurun 2002-2004.

Baca Juga: 3 Hal ini Bisa Turunkan IQ, yang Terakhir Sulit Dihindari di Zaman Ini

Secara taksonomi , SARS-CoV-2 merupakan jenis Virus Corona terkait sindrom pernapasan akut yang parah (SARSr-CoV).

Virus ini menunjukkan sedikit keragaman genetik, menunjukkan bahwa peristiwa limpahan yang mengenalkan SARS-CoV-2 ke manusia kemungkinan terjadi pada akhir 2019. Sehingga penyakit yang diakibatkannya disebut Covid-19.

Studi epidemiologi memperkirakan setiap hasil infeksi 5,7 infeksi baru ketika tidak ada anggota komunitas yang kebal dan tidak ada tindakan pencegahan yang diambil.

Virus ini terutama menyebar di antara orang-orang melalui kontak dekat dan melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan dari batuk atau bersin. Ini terutama memasuki sel manusia dengan mengikat enzim pengubah angiotensin 2 (ACE2).

Baca Juga: Ramalan Beshore: Proses Kiamat Sudah Dimulai Awal 2021

Belum saja pandemi Covid-19  ini berhasil diatasi, ternyata muncul lagi dua varian baru, yakni B.1.1.7 yang ditemukan Inggris dan 201.V2 yang ditemukan Afrika Selatan.

Keduanya jadi perbincangan publik, lantaran jauh lebih cepat menyebar dibanding Virus Corona saat ini, tetapi dibandingkan varian B.1.1.7 di Inggris, varian 201.V2 dinilai lebih berbahaya karena ada kemungkinan untuk menghindari vaksin.***(Aisyah Rahmatul Fajrin/LingkarMadiun.com)

Editor: Mordiadi

Sumber: Lingkar Madiun

Tags

Terkini

Terpopuler