Belajar di Rumah Tingkatkan Risiko Obesitas pada Anak, Begini Pejelasan para Ahli

- 10 April 2021, 10:58 WIB
Ilustrasi belajar online.
Ilustrasi belajar online. /Instagram.com/@disdikdki/Tresna/

WARTA SMBAS - Situasi pandemi virus corona telah memaksa banyak aktivitas dilakukan dari rumah, termasuk bersekolah dan bermain untuk anak-anak.

Sayangnya, banyaknya kegiatan yang dihabiskan di rumah saja pada akhirnya menimbulkan masalah kesehatan bagi anak, yakni obesitas. Lantas, bagaimana agar dampak belajar di rumah ini tidak menimpa anak Anda?

Baca Juga: Oscar Primadi Berharap Pemerintah Kabupaten Mempawah Siapkan Pelayanan Kesehatan Unggulannya...

Ancaman obesitas pada anak ketika sekolah di rumah turut disampaikan Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan, Erna Mulati, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, tingginya frekuensi kegiatan online jadi salah satu penyebab penambahan berat badan pada anak-anak. Alasannya, sambil belajar, anak-anak ini juga ngemil. Saat aktivitas online dilakukan sambil makan snack, itu sangat berkorelasi positif dengan indeks masa tubuh.

Obesitas sendiri terjadi ketika asupan kalori yang masuk lebih tinggi dibandingkan kebutuhan kalori harian.

Kecenderungan obesitas pada anak memang bukan barang baru. Menurut CDC, tingkat obesitas pada anak-anak prasekolah dan berusia 12-19 tahun meningkat lebih dari dua kali lipat dalam beberapa dekade. Bahkan, angkanya melonjak lebih dari tiga kali lipat pada mereka yang berusia 6-11 tahun.

Baca Juga: Sudah Cair di Bulan April 2021, Begini Cara Cek Penerima BLT Lansia Rp2,4 Juta

Ditambah pandemi, kondisi tersebut diperkirakan akan semakin parah. Ahli meyakini hal ini terjadi karena pembelajaran virtual menghilangkan beberapa aktivitas fisik yang biasa dilakukan anak di sekolah, seperti berjalan ke kelas, berpartisipasi dalam aktivitas fisik, dan berlari selama jam istirahat.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: dokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x