Mulai Hampir Punah di Indonesia, Ini Sejarah Tulisan Arab Pegon

- 4 April 2024, 01:00 WIB
Ilustrasi tulisan arab pegon
Ilustrasi tulisan arab pegon /pexels.com/GR Stocks/

WARTA SAMBAS - Di Indonesia sering ditemukan berbagai karya ulama terdahulu dalam berbagai bidang seperti Suluk Sunan Bonang (Head Book Van Bonang) yang dipercaya sebagai karya Sunan Bonang, Hikayat Hang Tuah, Hikayat Raja-Raja Pasai, Risalah Tasawuf Hamzah Fansuri, karya Kiai Rifai Kalisasak, karya Kiai Shaleh Darat, dan lain-lain.

Yang lebih uniknya, karya-karya ulama Nusantara tersebut kebanyakan ditulis dengan aksara Arab Pegon, baik karya asli atau terjemahan dari kitab-kitab yang berliteratur Arab. Huruf Pegon berasal dari lafal Jawa pego, yang mempunyai arti menyimpang.

Baca Juga: Imam Zuhud dari Kalangan Sufi, Ini Kisah Sosok Syekh Abdul Qadir Jailani

Hal itu lantaran huruf Pegon ini menyimpang dari literatur Arab dan juga menyimpang dari literatur Jawa. Arab Pegon ini disebut pula Arab Pego atau Arab Jawi, yaitu, tulisan yang menggunakan huruf Arab atau huruf hijaiyah, akan tetapi dalam praktik bahasanya menggunakan bahasa Jawa atau bahasa daerah lainnya yang sesuai dengan selera orang yang ingin menggunakannya.

Di pesantren-pesantren Salafiyah di Jawa sudah mentradisi pengunaan huruf Arab Pegon ini dalam memahami teks-teks Arab dan kitab kuning. Akan tetapi, untuk kalangan yang lebih luas, huruf Arab Pegon dikenal dengan istilah huruf Arab Melayu karena ternyata huruf Arab berbahasa Indonesia ini telah digunakan secara luas di kawasan Melayu mulai dari Terengganu (Malaysia), Aceh, Riau, Sumatera, Jawa (Indonesia), Brunei, hingga Thailand bagian Selatan.

Tidak mengherankan, jika kita membeli produk-produk makanan di kawasan dunia Melayu (Malaysia, Thailand Selatan, Brunei, dan beberapa wilayah di Indonesia) dapat dipastikan terdapat tulisan Arab Pegon dalam kemasannya walaupun dengan bahasa yang berbeda. Bahasa tersebut disesuaikan dengan tempat atau negara yang mengeluarkan produk-produk tersebut.

Baca Juga: Bidadari Cantik yang Punya Tugas Menjemput Mujahid, Ini Kisah Sosok Ainul Mardhiah

Huruf Arab Pegon ini mempunyai keunikan tersendiri. Jika dilihat dari kejauhan, tulisannya seperti tulisan Arab pada biasanya. Namun, kalau dicermati sebenarnya, susunannya atau rangkaian huruf-hurufnya bukan susunan bahasa Arab.

Orang Arab asli tidak akan bisa membaca tulisan Arab Pegon. Seandainya mereka bisa membacanya, niscaya tidak sejelas dengan bacaan orang Jawa atau Melayu asli.

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x