"Wahai sekalian manusia, dia tidak akan melakukan hal seperti ini, terhadap seorang pun setelah aku," ujar Nabi Khidir dihadapan pengikut Dajjal.
Baca Juga: Dikenal dengan Macan Perang Salib, Ini Kisah Sosok Shalahuddin Al-Ayyubi
Kemudian, Dajjal pun mencoba memenggal Nabi Khidir lagi untuk yang kedua kalinya. Namun atas izin Allah SWT, Dajjal tidak sanggup membunuhnya, pedang hingga gergaji pun tidak bisa melukai tubuh Nabi Khidir. Lalu, Dajjal melemparkan Nabi Khidir ke neraka terakhir.
Dalam sebuah hadis dijelaskan, bahwa orang-orang yang menyaksikan kejadian itu mengira bahwa Nabi Khidir dilemparkan ke neraka.
Maka dari itu, Rasulullah SAW pun segera menegaskan, padahal ia dilemparkan ke surganya Allah SWT, derajatnya pun mulia dan dia lah syuhada yang paling agung di sisi Allah AZZ WA JALLA.
Setelah kejadian itu, barulah sebagian umat manusia semakin yakin dan segera berbaiat ke Imam Mahdi.
Rasulullah SAW bersabda "Pria ini adalah orang yang derajatnya paling dekat denganku, sekaligus syuhada yang paling agung di mata Tuhan semesta alam, ajal Nabi Khidir ditunda sampai ia mengingkari Dajjal"
Kutipan riwayat hadis ini, ialah dari Abu Said Al-Khudri Radhiallahu Anhu. Di dalam hadis itu, ia mengatakan bahwa pria yang dibunuh dan dihidupkan itu adalah Nabi Khidir.***