Usai Buang Air Besar, Tangan Kiri Nenek di Sampit Putus Diterkam Buaya

2 Januari 2021, 16:05 WIB
Ilustrasi buaya. /Pexels/Rene Ferrer

WARTA SAMBAS – Seorang nenek di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Bahriah (74) kehilangan tangan kirinya karena putus diterkam buaya, Jumat 1 Januari 2021 sekitar pukul 23.30 WIB.

“Kaki nenek saya juga patah. Saat ini beliau masih dirawat di RSUD dr Murjani Sampit,” ungkap Zulkifli, cucu korban, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul “Serangan Buaya di Kotawaringin Timur Kembali Meningkat, Terkam Seorang Nenek hingga Tangannya Putus”, Sabtu 2 Januari 2021.

Zulkifli menceritakan, saat ini neneknya buang air besar di jamban pinggir sungai, tidak jauh dari Dermaga Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru, Ketapang.

Baca Juga: Pemerintah Mulai Data Tenaga Kesehatan Penerima Vaksin Covid-19

Setelah selesai, Bahriah pun turun ke tangga yang lebih dalam, karena hendak mencuci tangan. Saat itulah tangan kiri korban langsung diterkam buaya yang ukurannya diperkirakan cukup besar.

Bahria pun berteriak meminta pertolongan warga setempat. Seorang warga yang mendengar teriakan itu langsung berlari menolong korban. Saat itu, buaya berusaha membawa tubuh korban ke dalam sungai.

Sempat terjadi tarik menarik antara korban dan warga, dengan buaya. Namun untungnya tubuh korban terhalang kayu, sehingga tidak sampai jatuh ke air.

Baca Juga: Peneliti Temukan Tubuh Beku Badak Berbulu Berusia 50.000 Tahun di Siberia

Namun saking kuatnya tarikan buaya tersebut, tangan kiri korban akhirnya putus dan kaki kirinya juga patah. Warga pun langsung melarikannya ke RSUD dr Murjani Sampit, untuk diberi pertolongan medis.

“Kami berharap kejadian ini menjadi perhatian pemerintah dan pihak terkait lainnya, agar tidak terus terulang. Nenek saya juga perlu bantuan agar bisa dirawat sampai sembuh,” tutur Zulkifli.

Kasus yang dialami Bahriah ini bukan kali pertama terjadi di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Sebelumnya, seorang bocah berusia 11 tahun diterkam buaya pada Rabu, 30 Desember 2020, sekitar pukul 10.30 WIB.

Baca Juga: Polisi Ringkus Pelaku yang Mewarnai Cabai Hijau dengan Cat Merah

Bocah tersebut diterkam saat mandi di Sungai Hambawang, Desa Ganepo, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Untungnya nyawa bocah itu berhasil diselamatkan, setelah paman korban dan warga lain menariknya dari mulut buaya. Tetapi ia menderita luka gigitan di kedua kakinya.

Diketahui, kedua lokasi kejadian serangan buaya tersebut Cuma berseberangan sungai, dipisahkan Sungai Mentaya.

Baca Juga: Vietnam Laporkan Kasus Pertama Varian Baru Virus Korona

Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah mengaku sudah menerima informasi terkait kejadian ini dan sedang berkoordinasi dengan pimpinannya terkait penanganannya.

“Saya atas nama pribadi mengucapkan turut berbelasungkawa, dan kami akan segera berusaha menangkap buaya yang menyerang nenek Bahriah tersebut sesegera mungkin,” ujarnya.***(Eka Alisa Putri/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler