Fakta Kode ‘S.O.S’ Google Maps di Pulau Laki, Titik Terdekat Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182

20 Januari 2021, 11:55 WIB
Ternyata Ini Arti SOS di Pulau Laki dalam Google Maps, Bikin Heboh Warganet Berharap Adanya Mukjizat /Tangkapan layar Google Maps Pulai Laki

WARTA SAMBAS – Pemilik akun TikTok @akusypaaa mengunggah penampakan ‘S.O.S’ di Google Map. Lokasinya di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta, yang merupakan titik terdekat dari lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Seperti diberitakan Pikiranrakyat-Bekasi.com dalam artikel berjudul “Heboh Tanda S.O.S Hingga 'Tolong Kami' di Pulau Laki, Warganet Berharap Keajaiban dari Sriwijaya Air”, kode ‘minta tolong’ di Google Map itu diunggah kembali ke Twitter.

Instagram Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) juga diramaikan laporan netizen soal ditemukannya tanda S.O.S sebagai bentuk permintaan tolong dari keadaan bahaya.

Baca Juga: Tim Pencarian VCR Pesawat Sriwijaya Air Gelar Salat Jumat di KRI Rigel-933

Sebelum itu, ada juga yang melaporkan bahwa mereka menemukan tanda 'tolong kami' hingga 'kami masih hidup' di lokasi Pulau Laki yang dilihat dari aplikasi Google Earth maupun Google Maps.

"Tolong dengan sangat kepada Tim SAR yang terhormat untuk menyusuri Pulau Laki karena ada sinyal S.O.S di gmpas bertuliskan 'tolong kita'. Semoga terbaca," tulis akun @alfatih.satria10 di kolom komentar akun Instagram Basarnas.

"Barusan saya cek Google Maps ada sinyal S.O.S dan bertuliskan 'kami masih hidup'. Barangkali ada mukjizat penumpang yang terdampar dan masih hidup, berharap semoga ada tindakan pencarian lagi," komentar @dindagustiah.

Baca Juga: Data Kotak Hitam Pesawat Sriwijaya SJ 182 Berhasil Diunduh

"Pak tolong banget dicek di penelusuran Pulau Laki. Saya lihat di maps ada tanda S.O.S. Mungkin ada orang yang selamat dan terdampar di sana. Tolong secepat mungkin dicek, sehingga lebih cepat diselamatkan ya Pak. Semoga masih ada korban yang selamat," harap @datdizzyvol2.

Kode S.O.S Google Earth maupun Google Maps yang membuat heboh netizen tersebut, titiknya nampak di bagian selatan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Sejak Minggu, 10 Januari 2021 pagi, Google telah memberikan penanda 'Sriwijaya Air Plane Incident' di sekitar Pulau Laki. Sinyalemen tersebut ditulis dengan huruf warna merah dan tanda seru.

Baca Juga: Enam Ahli Waris Korban Pesawat Sriwijaya Terima Santunan dari Jasa Raharja

Penanda tersebut terhubung dengan berita dan kabar terbaru yang kredibel dikumpulkan oleh Google seputar pencarian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 serta terhubung ke informasi kontak resmi seperti Sriwijaya Air dan Basarnas.

Seperti diketahui, pada 2020 Google telah memiliki fitur baru berupa ‘SOS Alert’ yang tertanam pada Google Search (mesin pencarian google) dan Google Maps (aplikasi peta digital buatan Google).

Fitur SOS Alert tersebut bekerja dengan himpunan data yang dikumpulkan Google melalui informasi dari berbagai situs, media sosial, dan berbagai sumber lainnya. Lewat informasi tersebut, SOS Alert menampilkan info dari bencana yang sedang terjadi.

Baca Juga: Selidiki Kecelakaan Pesawat Sriwijaya, Amerika Serikat Kirim Tim ke Indonesia

Di menu ‘bantuan’ Google juga dijelaskan perihal pemberitahuan S.O.S dan cara Google memutuskan menampilkan tanda S.O.S di sekitar lokasi terjadinya bencana.

Namun hingga saat ini belum ada penjelasan tanda S.O.S yang dilaporkan netizen yang ditemukan sekitar lokasi Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta tersebut.

Sementara itu, Tim SAR Gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban penumpang jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hingga Selasa, 19 Januari 2021. Terkumpul 14 kantong jenazah berisi bagian tubuh korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Baca Juga: Sarah Beatrice Alomau Syok Namanya Masuk Daftar Korban Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

"Para penyelam gabungan atau SAR gabungan telah melaksanakan penyelaman dengan hasil mendapatkan 14 kantong bagian tubuh," kata Brigadir Jenderal TNI (Mar) Rasman, Direktur Operasi Basarnas di JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta, pada Selasa 19 Januari 2021.

Total hingga pencarian hari ke-11, Tim Gabungan telah mengumpulkan bagian tubuh korban 324 kantong, serpihan kecil pesawat 63 kantong, dan potongan besar pesawat 55 bagian.

Selain itu, Rekaman Data Penerbangan (FDR) dan pembungkus Rekaman Percakapan Kokpit (CVR) yang merupakan bagian dari Kotak Hitam (Black Box) juga telah ditemukan.

Baca Juga: 6 Film Ini Mengisahkan Kecelakaan Pesawat yang Mengerikan

Sedangkan memori CVR yang merupakan salah satu bagian terpenting dari Kotak Hitam selain FDR hingga kini masih belum ditemukan.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jenis Boeing 737-500 jatuh pada Sabtu, 9 Januari 2021 di posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, atau di sekitar perairan Kepulauan Seribu.

Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang, terdiri atas 40 dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi. Sementara 12 orang lainnya adalah kru pesawat, enam di antaranya kru ekstra.***(M Bayu Pratama/Pikiranrakyat-Bekasi.com)

 

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler