Gunung Merapi Semburkan ‘Wewe Gombel’ Setinggi 200 Meter dan Meluncur Sejauh 600 Meter

- 11 Januari 2021, 14:56 WIB
Gunung Merapi, sudah empat kali keluarkan awan panas guguran. /ANTARA
Gunung Merapi, sudah empat kali keluarkan awan panas guguran. /ANTARA /

WARTA SAMBAS – Wewe Gombel atau guguran awan panas menyembur setinggi 200 meter dari kawah Gunung Merapi, di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Kemudian meluncur sejauh 600 meter.

“Arah luncuran ke hulu Kali Krasak,” ungkap Hanik Humaida, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul “Aktifitas Gunung Merapi Semakin Meningkat Terpantau Keluarkan Awan Panas Setinggi 200 Meter”, Senin 11 Januari 2021.

Hanik mengungkapkan Wewe Gombel tersebut terekam di seismogram pada pukul 08.45 WIB itu mempunyai durasi 120 detik dengan amplitudo maksimum 45 mm.

Baca Juga: Rumah Ambruk Karena Longsor di Jalan Trans Kalimantan KM2

Selain itu, selama periode pengamatan pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, BPPTKG mencatat tujuh kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 500 meter arah hulu Kali Krasak.

Hasil pantauan BPPTKG juga terekam satu kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 45 mm dan durasi120 detik.

Kemudian disusul 53 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-27 mm dan durasi 9-91 detik, tujuh kali gempa embusan dengan amplitudo 3-6 mm dan durasi 13-18 detik.

Baca Juga: Longsor di Jalan Trans Kalimantan KM2, Kades Pedalaman: Harap Segera Ditangani

Berikutnya, 54 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-27 mm, dan durasi 5-11 detik, dan 18 gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 38-75 mm, dan durasi 11-48 detik.

Tepantau berdasarkan pengamatan visual, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.

Sebagaimana diketahui aktifitas Merapi ini sudah terpantau dari awal Januari, tepatnya 2 Januari 2021 lalu, yang terpantau aktifitasnya semakin meningkat.

Baca Juga: Gunung Merapi Bergolak, Bahaya Erupsi Mengancam Hingga Radius 5 Kilometer

Sehingga BPPTKG mengeluarkan status Level III atau Siaga, dan terakhir keputusan Pemkab Sleman memperpanjang status Tanggap Darurat atas kondisi tersebut, setelah adanya erupsi Gunung Merapi yang mengalami peningkatan.

Begitupun BPPTKG meminta terhadap para pelaku wisata, agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Demikian pula para pengungsi diminta tetap bertahan di barak pengungsian selama kondisi tersebut. Tentunya hal itu dilakukan guna menghindari dampak lebih dari meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Merapi.***(Nurul Khadijah/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah