"Dalam komunikasi mereka, pengambilalihan posisi Ketua Umum Partai Demokrat akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024 mendatang," jelas AHY.
Pernyataan AHY tersebut langsung ditanggapi KSP Moeldoko. "Jangan dikit-dikit Istana. Dalam hal ini saya mengingatkan. Sekali lagi jangan dikit-dikit Istana dan jangan ganggu Pak Jokowi, karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, tidak tahu apa-apa dalam isu ini. Jadi itu urusan saya. Moeldoko ini, bukan selaku KSP Moeldoko," ujar Moeldoko.
Baca Juga: Jajakan Wanita via Aplikasi MiChat ke Lelaki Hidung Belang, Pelaku Terima Komisi Rp150 Ribu
Peringatan keras itu jelas saja ditujukan Moeldoko ke AHY yang menyebutkan seorang nonkader, pejabat tinggi pemerintahan, termasuk salah satu yang hendak mengkudeta Partai Demokrat. Sehingga meminta konfirmasi dan klarifikasi kepada Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan ini, Moelodo juga menjelaskan, kejadian yang kemungkinan menyebabkan munculnya isu upaya kudeta Partai Demokrat yang mengarah kepada dirinya.
Sebagai seorang Mantan Panglima TNI, Moeldoko mengaku siap menerima siapapun yang akan bertamu. "Kepada siapapun, apalagi di rumah ini. Terbuka 24 jam dengan siapapun. Mereka datang berbondong-bondong, ya kita terima," ucap Moeldoko menjelaskan.
Baca Juga: Kecolongan...Diusung Partai Demokrat dan PDIP, Warga AS Jadi Bupati Sabu Taijua NTT
Moeldoko tidak menyebutkan siapa saja yang bertamu secara berbondong-bondong tersebut. Namun sangat dimungkinkan, mereka adalah orang-orang yang disebutkan AHY, akan melakukan upaya kudeta Partai Demokrat.
Moeldoko mengaku tidak mengetahui kedatangan tamunya itu dalam rangka apa. "Saya biasa mengawali obrolan dari pertanian, karena saya memang suka pertanian," katanya.
Kemudian tamunya itu Curhat tentang situasi yang mereka hadapi. Tetapi Moeldoko tidak menjelaskan, situasi seperti yang dimaksud. "Ya gua dengerin aja. Berikutnya ya udah dengerin aja. Saya sebenarnya prihatin gitu ya dengan situasi itu, karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat," ujar Moeldoko.