Protes Kudeta Militer, Puluhan Ribu Warga Myanmar Turun ke Jalan Hingga Hari Ini

- 8 Februari 2021, 11:44 WIB
Demonstrasi di Kota Yangon, memrotes kudeta militer Myanmar, Sabtu 6 Februari 2021
Demonstrasi di Kota Yangon, memrotes kudeta militer Myanmar, Sabtu 6 Februari 2021 /ANTARA/

Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Min Aung Hlaing, yang menjadi penguasa tertinggi pascakudeta, saat pertemuan pertama dengan kabinet baru mengatakan kudeta itu tidak terelakkan.

Namun, massa berpendapat lain. Setidaknya puluhan ribu orang memenuhi jalanan di Kota Yangon untuk memprotes kudeta militer.

Sekitar 70 tenaga kesehatan di beberapa rumah sakit, klinik, dan dinas kesehatan di Myanmar mogok kerja sebagai bentuk protes terhadap kudeta.

Beberapa dari mereka memasang pita merah di pakaiannya sebagai bentuk pembangkangan sipil.

Baca Juga: Myanmar Punya Salah Satu Jalan Terbesar di Dunia, Tapi Jarang Dilewati...

Pemerintah junta militer pun memutuskan memblokir media sosial Facebook beserta layanan kirim pesannya, Messenger, dan WhatsApp, karena aplikasi itu dianggap mengancam stabilitas negara.

Beberapa hari setelahnya, sejumlah guru dan pegawai negeri sipil ikut serta dalam aksi pembangkangan sipil. Mereka akan mogok kerja kecuali militer memulihkan kembali kekuasaan pemerintahan yang sah.

Junta militer Myanmar juga memerintahkan agar Twitter dan Instagram diblokir, karena aplikasi itu digunakan para demonstran untuk berbagi informasi. Layanan internet pun diputus. 

Baca Juga: 53 Juta Pengguna Facebook di Myanmar Mati Kutu

Namun, pada Minggu 7 Februari kemarin, perusahaan penyedia jasa telekomunikasi yang berkedudukan di Norwegia, Telenor mengumumkan pihaknya telah mengembalikan jaringan internet di Myanmar.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x