WASPADA! Konsumsi Makanan Berlemak Saat Hamil, Ini Sederet Akibatnya ke Janin

- 13 Februari 2021, 18:50 WIB
Ilustrasi makanan berlemak.
Ilustrasi makanan berlemak. /Unsplash.com/Carles Rabada

WARTA SAMBAS - Kehamilan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan sang janin di dalam rahim ibu. Janin mendapatkan nutrisi dari sang ibu dari plasenta. Apa yang dikonsumsi ibu hamil akan sangat memengaruhi kondisi janin dalam kandungan, sehingga pola makan pada masa ini tak boleh sembarangan. Nah, jika saat hamil justru Anda hobi makan makanan berlemak, segera hentikan. Pasalnya, kebiasaan tersebut bisa berakibat buruk pada janin.

Saat hamil, sebisa mungkin Anda harus mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat demi menjaga kesehatan diri dan janin. Tak hanya pola makan sehat bergizi lengkap (serta pemenuhan nutrisi untuk kehamilan), Anda juga tetap disarankan untuk berolahraga secara teratur.

Baca Juga: Ini Daftar Buah Terbaik unutk Ibu Hamil, Apa Saja Itu? Simak Uraian Berikut

Bagaimana makanan dapat memengaruhi kesehatan janin

Hubungan antara asupan makanan ibu hamil dengan kesehatan janin yang tengah dikandung sangatlah erat. Jika yang dikonsumsi adalah aneka makanan yang bergizi komplet, tentunya janin akan tumbuh dan berkembang secara optimal. Kesehatannya setelah lahir dan di masa depan juga bisa terjamin.

Sebaliknya, jika pola makan ibu hamil sembarangan dan tidak memperhatikan gizi, pertumbuhan dan perkembangan bayi bisa terhambat. Bahkan, bisa mengancam kesehatannya di kemudian hari. Tak hanya itu, pola makan tidak sehat juga bisa mengganggu kesehatan ibu hamil.

Oleh karena itu, ibu hamil perlu memperhatikan hal-hal di bawah ini:

1. Waspadai diabetes gestasional, preeklamsia, dan tromboembolisme vena

Baca Juga: Begini Segudang Manfaat Konsumsi Mangga Muda Pada Ibu Hamil 

Salah satu jenis makanan yang harus dikurangi dan dibatasi oleh ibu hamil adalah makanan berlemak. Tak hanya kandungan lemaknya yang tinggi, begitu juga dengan kalorinya. Jika konsumsinya tak terkendali, ibu hamil bisa berisiko mengalami obesitas. Obesitas pada kehamilan bisa mengakibatkan komplikasi seperti diabetes gestasional, preeklamsia, dan tromboembolisme vena.

Diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi saat kehamilan. Perlu Anda ketahui, ibu hamil yang obesitas memiliki risiko hingga 3-4 kali lipat untuk mengalami diabetes gestasional dibandingkan dengan ibu hamil dengan berat badan normal dan berlebih. Penderita diabetes gestasional juga memiliki risiko lebih tinggi untuk nantinya mengalami diabetes mellitus.

Preeklamsia adalah salah satu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah. Ibu hamil yang obesitas juga memiliki risiko 50 persen lebih besar untuk mengalami preeklamsia ketimbang ibu hamil dengan berat badan normal. Tak hanya itu, ibu hamil yang obesitas juga berisiko lebih tinggi terhadap kematian ibu. Penyebabnya beragam, bisa karena preeklamsia atau emboli paru.

2. Risiko keguguran meningkat

Baca Juga: Jantung Suka Berdebar Kencang? Ketahui 10 Penyebabnya Disini

Selain dua kondisi di atas, angka kejadian keguguran juga lebih banyak terjadi pada ibu hamil yang obesitas, terutama terjadi pada trimester pertama. Risiko terjadinya bayi lahir mati juga meningkat sebanyak dua kali lipat pada ibu hamil yang obesitas. Tak hanya itu, bayi juga berisiko lahir dengan cacat bawaan lahir dan kelainan jantung.

3. Anak lebih berisiko mengalami penyakit metabolik

Di kemudian hari, anak yang lahir dari ibu hamil yang mengalami obesitas juga lebih berisiko mengidap penyakit metabolik seperti obesitas, tekanan darah tinggi (hipertensi), intoleransi glukosa, dan kadar lemak tubuh di atas normal (dislipidemia). Biasanya, komplikasi-komplikasi tersebut bisa tampak sejak anak lahir hingga usia 11 tahun.

4. Pencernaan bayi menjadi kurang sehat

Jika mengonsumsi terlalu banyak makanan berlemak saat hamil, pencernaan bayi bisa menjadi kurang sehat. Jumlah bakteri baik pada usus nantinya menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan bayi yang lahir dari ibu yang pola makannya sehat. Nantinya, bayi akan lebih berisiko menderita penyakit saluran cerna seperti diare dan infeksi lainnya.

5. Memengaruhi kesehatan psikis bayi

Baca Juga: Jerawat Berlebih Akibat PMS, Ini yang Mesti Anda Lakukan 

Penelitian membuktikan bahwa pola makan tinggi lemak pada ibu hamil juga dapat memengaruhi perkembangan otak dan hormonal sang janin. Kedua hal tersebut sangatlah penting dalam perkembangan psikis. Dua gangguan yang dapat terjadi adalah gangguan cemas dan depresi.

Lima kondisi di atas merupakan beberapa alasan penting mengapa ibu hamil harus memperhatikan asupan makanannya. Jika saat hamil Anda masih hobi makan makanan berlemak, kurangi dan batasi demi kesehatan diri Anda dan janin. Penuhilah kebutuhan kalori kehamilan, komposisi makanan harus sehat dan bergizi lengkap (mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, dan air), memenuhi gizi penting kehamilan (asam folat, DHA, zat besi, dan kalsium), serta jadwal makan yang teratur.***

Editor: Yuniardi

Sumber: dokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah