Merasa Bosan Asuh Anak? Hati-hati…Mungkin Bunda Terserang 'Penyakit' Ini…

- 24 Februari 2021, 23:30 WIB
Merasa Bosan Asuh Anak? Hati-hati…Mungkin Bunda Terserang 'Penyakit' Ini…
Merasa Bosan Asuh Anak? Hati-hati…Mungkin Bunda Terserang 'Penyakit' Ini… /Foto: Pexels

WARTA SAMBAS – Mengasuh anak seyogianya menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan dan penuh kesan, karena bisa melihat si buah hati tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu.

Tetapi tidak bisa dimungkiri, lantaran hal tersebut dilakukan secara terus menerus dan bukan pekerjaan yang mudah, bisa memunculkan rasa bosan yang tidak karuan juntrungannya.

Rasa bosan tersebut, seperti dilansir WartaSambasRay.com dari laman klikdokter, mungkin muncul lantaran Bunda sedang mengalami parental burnout.

Menurut Psikolog Gracia Ivonika, parental burnout merupakan kondisi ketika orangtua merasa secara mental kelelahan menjalani peran sebagai ayah dan ibu.

Memang tidak bisa dimungkiri, mengasuh anak sangat melelahkan. Bahkan seringkali orangtua kurang tidur karena harus terbangun tengah malam akibat suatu hal, misalnya tangis anak.

Baca Juga: WADUH!!! 1,3 Juta Anak di NTT Belum Bisa Bahasa Indonesia, Ini Bahasa yang Digunakan

Tetapi, hal yang menjadi masalah adalah orangtua kerap malu dan merasa bersalah untuk mengakui perasaan lelah yang dirasakan. Keadaan ini bisa dipengaruhi oleh beragam stigma.

Misalnya, orangtua dianggap harus tahan banting atau kuat. Akibatnya, mereka menyembunyikan apa yang dialami dan tidak mencari dukungan ahli profesional.

Salah satu tanda awal parental burnout adalah kelelahan fisik dan mental yang ekstrem. Berikut ini dijelaskan oleh Gracia tanda-tanda orangtua mengalami parental burnout:

Baca Juga: Terima Hoax Pesan Berantai WhatsApp soal Obat Covid-19, Ibu dan Anak Minum Urin Selama 4 Hari Berturut-turut

1. Mengalami Kelelahan Mental

Kelelahan mental secara umum menjadi penanda rasa jenuh mengurus anak. Keadaan ini lebih berdampak pada pihak yang memiliki peran utama dalam pengasuhan, terutama ibu.

“[Dia] seperti merasakan kok kayaknya lelah banget ya dalam peran sehari-hari menjadi ibu,” ujar Gracia.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Anak Remaja Anda Susah Curhat ke Orang Tua Disini 

2. Merasa Tidak Ada Lagi Terkoneksi dengan Anak

Parental burnout bisa menimbulkan perasaan semakin jauh secara emosional dengan anak. Walaupun setiap hari berdekatan atau mengurus si kecil, tetapi secara emosional koneksi antara ibu dan anak perlahan-lahan berkurang.

 

3. Timbul Perasaan Tidak Bisa Menjadi Orangtua yang Baik

Menurut Gracia, perasaan ini umum terjadi pada orangtua yang mengalami parental burnout.

Mereka merasa tidak bisa menjadi figur ayah dan ibu yang baik, tidak mampu merawat anak dengan benar, dan tidak dapat memberikan yang terbaik untuk sang buah hati.

Perasaan atau pikiran itulah yang dapat membuat ibu menjadi lelah secara mental. Ia bisa selalu menganggap dirinya tidak bisa memberikan yang terbaik untuk anak meskipun sudah berusaha semaksimal mungkin.

Orangtua yang mengalami parental burnout juga sering memiliki gejala-gejala sebagai berikut:

  • Pikiran untuk bunuh diri dan melarikan diri.
  • Meningkatkan perilaku adiktif.
  • Memiliki masalah kesehatan.
  • Risiko kecemasan dan depresi lebih tinggi.
  • Mudah ​​marah dan frustrasi.
  • Memiliki gangguan tidur.
  • Meningkatnya frekuensi dan intensitas konflik antara pasangan.
  • Risiko lebih tinggi dari perilaku mengabaikan dan kekerasan terhadap anak.

Baca Juga: Begini Tips Makan Eskrim Pada Anak agar Tak Alami Batuk Pilek

Bila orangtua mengalami parental burnout, hal yang perlu dilakukan adalah mencari sumber penyebab kelelahan dalam mengurus anak.

Orangtua perlu melihat lebih bijak lagi apa yang membuat mereka merasa lelah secara fisik dan mental dalam mengasuh anak. Apakah ada tuntutan dalam diri sendiri atau dari lingkungan?

Selain itu, faktor penyebab parental burnout bisa juga berasal dari sumber informasi yang orangtua terima. Misalnya, ibu atau ayah terlalu menelan informasi mentah-mentah bahwa mereka harus bisa melakukan segalanya.

Gracia menggambarkan, tipe orangtua yang sangat berusaha untuk perfeksionis dapat dipengaruhi oleh informasi yang terlalu banyak diterima.

"Kalau itu pengaruhnya, orangtua perlu adjust ekspektasinya, perlu lebih sayang sama diri sendiri, dan sadar tidak ada orangtua yang sempurna. Batasi juga informasi yang dapat membuat trigger,” jelasnya.

Berikut ini tips yang bisa dilakukan untuk mencegah rasa lelah mengurus anak secara mental:

  1. Orangtua perlu mengetahui terlebih dahulu sumber atau faktor yang dapat membuat lelah mental dalam mengasuh anak. Bila sudah tahu, hindari atau tangani dulu sumber pemicunya.
  2. Bila dirasa tidak sanggup merawat anak meskipun sudah bekerja sama dengan pasangan, jangan sungkan meminta bantuan. Misalnya, Anda bisa minta tolong kepada asisten rumah tangga atau anggota keluarga lain dalam mengasuh anak
  3. Penting bagi orangtua khususnya ibu untuk melakukan self-care. Tidak hanya mengurus anak, ibu juga perlu memerhatikan diri agar tetap sehat dan tentunya bahagia.
  4. Sediakan waktu untuk berdiskusi dengan suami mengenai pengasuhan. Menurut Gracia, mengasuh anak merupakan tanggung jawab berdua. Jadi, selalu libatkan peran ayah dalam membantu membesarkan anak.
  5. Ikut support group atau komunitas ibu-ibu yang memiliki pengalaman sama. Gracia menyarankan untuk lebih selektif dalam mencari grup yang suportif. Jangan biarkan Anda berada di grup yang tambah membuat stres.

Selain itu, bila Anda sudah merasa butuh bantuan profesional seperti psikolog, jangan ragu untuk konsultasi.***

Editor: Mordiadi

Sumber: dokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x