Allahummaghfirlahum warhamhum wa'aafihaa wa'fu'anhum, waakrim nuzulahum wawasi'madkholahum, waghsilhum bil maai watstsalji wal barod, wanaqqihim min khotooya kamaa yunaqqotstsaubul abyadhu minadanas, wa abdilhum daaron khoiron min daarihim, wa ahlan khoiron min ahlihim, wa zaujan khoiron min zaujihim waqqihim fitnatal qobri, wa 'adzabannar
Artinya: Ya Allah, Ampunilah dia, maafkanlah mereka dan tempat-kanlah mereka di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburan mereka, mandikan mereka dengan air salju dan air es. Bersihkan mereka dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya mereka di dunia, berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarga mereka di dunia, istri (atau suami) yang lebih baik daripada istri (atau suami mereka), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari fitnah kubur (siksa kubur) dan Neraka.
Baca Juga: 9 Tips Mempersiapkan Diri Menuju Bulan Puasa Ramadan 2021, Nomor 5 Lumayan Berat
3. Berdoa untuk Diri Sendiri
Setelah selesai mendoakan orang yang telah meninggal di dalam kubur, maka menurut UAH hendaknya kita berdoa untuk diri sendiri.
"Lalu sampaikan 'Ya Allah, kami pun sadar kami akan diwafatkan. Maka wafatkan kami ya Allah seperti engkau wafatkan mereka dalam keadaan yang terbaik'," ujar UAH mencontohkan doa untuk diri sendiri ketika misalnya sedang ziarah kubur.
"Makanya kata Nabi, cara terbaik meningkatkan iman mengunjungi berziarah atau ingat pada kematian. Sering lewat alam kubur (kuburan) mengigatkan kita (untuk) mendekat diri kepada Allah," tambah UAH. Wallahu'alam***