Pemerintah Bisa ‘Paksa’ Negara Lain untuk Membeli Kratom Kapuas Hulu

- 6 Juli 2021, 23:33 WIB
Pemerintah Bisa ‘Paksa’ Negara Lain untuk Membeli Kratom Kapuas Hulu
Pemerintah Bisa ‘Paksa’ Negara Lain untuk Membeli Kratom Kapuas Hulu /Yapi Ramadhan/Warta Pontianak

Koperasi Hasil Alam ini berisikan para petani atau perajin kratom di Kalimantan Barat. Sengaja dibentuk untuk mendukung peningkatan taraf hidup masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada Kratom. “Ini untuk mendukung peningkatan pendapatan petani dan perekonomian Kalbar,” jelas Agus.

Baca Juga: Kadin Kalimantan Barat Resmikan Ekspor 7 Ton Kratom ke India

Selain untuk mempermudah di sektor ekspor, keberadaan Koperasi Hasil Alam ini diharapkan mendorong pemerintah untuk mempertegas status kratom, apakah sebagai tanaman konsumsi, obat atau suplemen.

Agus berharap dukungan dari pemerintah, lantaran tanaman kratom ini secara nyata telah menggerakkan perekonomian masyarakat di Kalimantan Barat, apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang.

Kendati baru dibentuk, Koperasi Hasil Alam ini sudah bisa mengekspor 400 ton kratom ke pembeli di luar negeri. Semuanya merupakan hasil para petani yang tergabung dalam wadah bisnis ini.

Menurut Ketua Koperasi Hasil Alam, Harry Tri Yoga, ini merupakan ekspor pertama, guna memenuhi pesanan dari Amerika Serikat (AS). “Dalam bentuk powder atau tepung. Dikirim dalam dua sesi,” ungkapnya.

Ekspor kratom yang dilakukan Koperasi Hasil Alam bentukan Komphar ini akan terus berlanjut. “Ini merupakah langkah awal dalam mendukung pergerakan ekonomi dan para petani kratom di Kalbar,” kata Yoga.

Ia memastikan kehadiran Koperasi Hasil Alam ini untuk menjembatani kelompok petani atau pengepul kepada pembeli kratom di luar negeri.

“Harapannya, koperasi ini menjadi lapangan kerja baru bagi masyarakat, terutama para petani yang memilih mengandalkan kratom, ketimbang tanaman lainnya yang sudah kurang bersahabat, seperti karet dan lainnya,” pungkas Yoga.***

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah