Network
WARTA SAMBAS - Satono, Bupati Sambas berharap masyarakat menghindari nikah siri atau di bawah tangan. Lantaran hal ini menyangkut nasab, nisab dan nasib yang bersangkutan.
"Kalau nikah siri, nasabnya nanti tidak jelas. Nisabnya juga kalau sudah meninggal, masalah harta warisan bisa ribut," kata Satono, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA, Selasa 27 Juli 2021.
Demikian pula dengan nasib warga Kabupaten Sambas yang nikah siri, kata Satono, kalau ada hal-hal yang tidak diinginkan menimpa mereka kelak, bakal malang.
Baca Juga: Menurut HMI, Ini 3 Tantangan yang Dihadapi Bupati Sambas Satono yang Baru Dilantik
Menurut Satono, sangat penting untuk menjaga kejelasan nasab, nisab dan nasib warga Kabupaten Sambas.
Untuk menjaga tiga poin tersebut, kata Satono, bukan semata tugas Kepala Pengadilan Agama (PA) dan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag).
Bukan pula hanya tugas Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatan Sipil (Disdukcapil) serta Kepala Kantor Urusan Agama (KUA).
Menjaga kejelasan nasab, nisab dan nasib ini, kata Satono, butiuh sinergi di pemerintah, mulai dari tingkat kabupaten, camat sampai desa.
"Saya minta kepada seluruh Camat dan Kades membangun sinergitas, bagaimana percepatan penyelesaian masalah yang sangat panjang ini," kata Satono.
