Network
“Entah itu melalui rap atau yang lainnya, jenis musik yang ingin saya lakukan sudah ditetapkan di atas batu. Saya ingin menyebarkan pesan harapan melalui musik saya seperti ‘Tomorrow’ atau ‘So Far Away’,” jelas Suga BTS.
Dia mengerti bahwa banyak orang mungkin merasa aneh bahwa seseorang yang sangat bertolak belakang dengan harapan membuat musik untuk memberi harapan.
“Saya tumbuh dengan mendengarkan musik Epik High. Musik tentang harapan dan impian adalah tren saat itu dan saya sangat menyukai Tablo hyung karena dia membuat jenis musik itu,” ujar Suga BTS.
Ia pun ingin terus membuat musik seperti itu. “Saya telah diberi kekuatan pengaruh, jadi saya ingin menggunakannya dengan cara yang positif,” terang Suga BTS.
Baca Juga: Buat Kaleidoskop 2020 Pribadi dengan Foto Best Nine di Instagram Yuk!!!
Ternyata Suga BTS tidak menyukai orang dewa. “Fakta bahwa kita tumbuh hanya untuk menghadapi kenyataan. Jadi kita kehilangan impian untuk menemukan stabilitas. Itulah mengapa saya tidak menganggap diri saya sebagai orang dewasa,” tuturnya.
Tentu saja dari segi usia Suga BTS adalah orang dewasa. “Tetapi bahkan jika saya adalah satu, saya ingin menjadi orang dewasa yang masih mengejar impian mereka seperti anak kecil," ucapnya.
Baca Juga: Maia Estianty Sembuh dari Covid-19 Hanya Dalam Sehari Gara-gara Minum Obat ini
Suga BTS sangat menikmati berbicara tentang mimpi, masa muda, dan kenyataan. “Masyarakat dewasa ini hanya memburu generasi muda. Saat kita masih muda, mereka memaksa kita untuk belajar. Kriteria untuk menjadi 'orang hebat' sudah jelas,” ucapnya.
Suga BTS menekankan kepada para pemuda, untuk tidak perlu menyalahkan diri sendiri. Semua harus sama-sama saling mendukung pada saat ini. “Inilah alasan mengapa saya memulai musik. Saya harap musik kami memberi Anda sedikit kekuatan," pungkasnya.***(Siti Mujiati/BeritaKKB.com)
