Aprilia Manganang Terbukti Pria Tulen, Simak Kisah Eks Atlet Timnas Voli Putri Ini

- 9 Maret 2021, 22:15 WIB
Biodata Aprilia Manganang
Biodata Aprilia Manganang /Kolase Instagram Aprilia Manganang

Baca Juga: Ribuan Atlet Vaksinasi di Istora Senayan

Penyebab hipospadia pada kebanyakan bayi tidak diketahui. Dalam kebanyakan kasus, dianggap karena kombinasi gen dan faktor lain, seperti lingkungan ibu, atau makanan atau minuman ibu, atau obat-obatan tertentu yang dikonsumsi selama kehamilan.

Dalam beberapa tahun terakhir, peneliti CDC telah melaporkan temuan penting tentang beberapa faktor yang mempengaruhi risiko memiliki bayi laki-laki dengan hipospadia, di antaranya ibu yang berusia 35 tahun atau lebih dan dianggap obesitas memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan hipospadia.

Selain itu, perempuan yang menggunakan teknologi reproduksi untuk membantu kehamilan memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan hipospadia.

Wanita yang mengonsumsi hormon tertentu sebelum atau selama kehamilan juga terbukti memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan hipospadia.

Baca Juga: Pamer Mobil Plat Dinas TNI Palsu, TikToker Cantik Terancam 2 Tahun Penjara

Hipospadia biasanya didiagnosis selama pemeriksaan fisik setelah bayi lahir. Untuk perawatannya,  tergantung pada jenis cacat yang dimiliki anak laki-laki tersebut. Sebagian besar kasus hipospadia memerlukan pembedahan.

Jika diperlukan pembedahan, biasanya dilakukan saat anak laki-laki berusia antara 3 sampai 18 bulan. Dalam beberapa kasus, pembedahan dilakukan secara bertahap.

Tindakan yang dilakukan dalam operasi bisa saja termasuk menempatkan uretra di tempat yang tepat, memperbaiki lekukan di penis, dan memperbaiki kulit di sekitar pembukaan uretra.

Karena dokter mungkin perlu menggunakan kulup untuk melakukan tindakan koreksi, bayi laki-laki dengan hipospadia sebaiknya tidak disunat.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x