Network
WARTA SAMBAS – Berdasarkan hasil survei Agensi Anti-intimidasi dan Ditch the Label, penindasan di dunia maya atau dikenal dengan istilah Cyberbullying paling banyak dilakukan di Instagram.
Dari 10.020 pemuda usia 12 dan 20 di Inggris yang disurvei, 42 persen mengaku mengalami Cyberbullying di Instagram, 37 persen di Facebook, sisanya di Snapchat.
Dari hasil survei tersebut juga diketahui 1 dari setiap 3 orang mengaku takut mengalami penindasan dunia maya. Sementara yang menerimanya, sekitar 41 persen mengalami kecemasan sosial.
Selain menjadi korban penindasan di dunia maya, 69 persen pemuda yang disurvei melakukan sesuatu yang kasar terhadap oranglain secara online melalui Instagram.
Baca Juga: 20 Caption Instagram Singkat dan Estetik Terbaru 2021
Kemudian, 7 dari 10 orang yang disurvei mengaku tidak menganggap Media Sosial (Medsos) cukup untuk memerangi intimidasi dan penindasan di dunia maya.
Hasil survei ini muncul setelah laporan dari Institut Kebijakan Pendidikan pada Februari 2021 lalu yang mengklaim bahwa ‘sia-sia’ untuk melindungi anak-anak dan remaja dari semua risiko yang dapat ditimbulkan dari dunia online.
"Penindasan di dunia maya terus menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi kaum muda,” kata Liam Hackett, Chief Executive Ditch the Label, dikutip WartaSambasRaya.com dari Instagram Musemediaid, Rabu 31 Maret 2021.
Internet, lanjut dia, bukan hanya mendefinisikan kembali iklim bullying, tetapi juga berdampak jelas pada identitas, perilaku dan kepribadian pengguna mudanya.***
