CEK FAKTA : Komplikasi COVID-19 Bisa Sebabkan Priapismus atau Ereksi Berkepanjangan

- 23 Mei 2021, 15:18 WIB
Ilustrasi ereksi pada pria di usia muda.*
Ilustrasi ereksi pada pria di usia muda.* /Pixabay/

Baca Juga: Kelompok Retan Covid-19 Mesti Jadi Prioritas, Ini Dampaknya Jika Lansia Belum Divaksin

Menurut dr. Arina Heidyana, komplikasi priapismus sebenarnya terbentuk karena adanya gumpalan darah. Gumpalan darah bisa terjadi di mana saja sepanjang terdapat aliran darah.

Namun, pada pasien tersebut gumpalan darah berhenti di pembuluh darah penis. Darah di penis pun terjebak sehingga timbul priapismus.

“Pria mengalami priapismus karena ada gangguan aliran darah di penis. Hal ini dapat dipicu oleh obat pengencer darah, obat antidepresan, obat hormon, gangguan saraf, mengalami anemia jenis sel sabit, atau kelainan darah,” ucap dokter muda itu.

Menurut dia, penyebab priapismus sebagai salah satu komplikasi COVID-19 perlu diobservasi lebih lanjut pada pasien.

Baca Juga: Jokowi Pastikan Indonesia Siap Jadi Hub-Produksi Vaksin Covid-19 di Asia Tenggara

Apa Bahaya Priapismus sebagai Salah Satu Komplikasi COVID-19?

Dijelaskan dr. Arina, bila pasien COVID-19 mengalami priapismus, dokter akan segera mengatasi ereksi agar tidak menimbulkan komplikasi lain. Pasalnya, priapismus yang tidak cepat ditangani bisa menimbulkan masalah serius di penis.

“Darah yang terperangkap terlalu lama akan membuat jaringan di penis jadi kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen dapat membuat jaringan tersebut mengalami kerusakan. Jika semakin parah dapat timbul komplikasi disfungsi ereksi,” jelas dr. Arina.

Dalam penanganan priapismus, dokter biasanya akan memberikan tindakan aspirasi korpus, yaitu menyedot atau mengeluarkan darah berlebih di penis.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: klikdokter.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x