Network
WARTA SAMBAS – Penyerbuan yang dilakukan pendukung Donald Trump untuk menduduki Gedung Capitol AS, sebagai upaya memblokir kongres yang mengesahkan hasil Pemilihan Presiden (Pilres) lalu, mendorong para petinggi Gedung Putih untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Salah seorang petinggi Gedung Putih yang mengundurkan diri karena kericuhan di gedung parlemen Amerika Serikat (AS) itu, Kepala Staf untuk Ibu Negara, Stephanie Grisham.
“Merupakan suatu kehormatan untuk melayani negara di Gedung Putih dan saya sangat bangga telah menjadi bagian dari misi Ny Trump untuk membantu anak-anak di mana saja dan bangga atas banyak pencapaian administrasi ini," kata Grisham seperti diberitakan Pikiranrakyat-Bogor.com dalam artikel berjudul “Mencekam, 3 Orang Tewas dalam Kerusuhan Pendukung Trump di Gedung Capitol AS”, Kamis 7 Januari 2021.
Baca Juga: 20 Prodi S1 Berperluang Besar Jadi Anggota Polri, di Antaranya Sastra China dan Jurnalistik
Grisham yang pernah menjadi Sekretaris Pers Gedung Putih selama satu tahun ini tidak menjelaskan, apakah pengunduran dirinya itu sebagai reaksi atas kerusuhan di Ibu Kota Negara Amerika Serikat tersebut atau lainnya.
Tetapi, seperti dilansir Reuters, beberapa sumber menyebutkan aksi para pendukung Trump di Gedung Capitol AS merupakan pukulan terakhir bagi Grisham.
Selain Grisham, Sekretaris Sosial Gedung Putih, Rickie Niceta juga mengundurkan diri. Begitu pula dengan Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih, Sarah Matthews.
Baca Juga: Keren, ASKI Buat Masker Dilengkapi Kipas Mini dan Baterai
Kemudian Penasihat Keamanan Nasional AS, Robert O'Brien dan Wakilnya, Matthew Pottinger mempertimbangkan untuk mengundurkan diri. "Saya baru saja berbicara dengan Wakil Presiden Pence bahwa saya bangga telah bersama melayaninya hingga saat ini," kata O’Brien.
