China Tutup 155 Tempat Ibadah di Beijing

- 9 Januari 2021, 17:24 WIB
Ilustrasi bendera China.*/(shutterstock)
Ilustrasi bendera China.*/(shutterstock) /

WARTA SAMBAS – Kendati bukan menjadi klaster kasus positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), 155 tempat ibadah di Kota Beijing, China ditutup otoritas setempat sejak Jumat, 8 Januari 2021.

Komisi Urusan Etnik dan Agama Kota Beijing pun memastikan sejauh ini tidak ada kasus positif di tempat-tempat ibadah yang ditutup tersebut.

Dipastikan pula, sebagaimana diberitakan GalamediaNews.com dalam artikel berjudul “Larang Perayaan Imlek, Beijing China Tutup Ratusan Tempat Ibadah”, Sabtu 9 Januari 2021, dari 840 staf pengurus agama di Beijing, tidak seorang pun yang terpapar Covid-19.

Bersamaan dengan penutupan ratusan tempat ibadah tersebut, otoritas Beijing juga melarang perayaan Imlek berskala besar sejak bulan ini, demi menghindari munculnya gelombang baru pandemi Covid-19.

Baca Juga: Raja Arab Saudi Salman Terima Suntikan Dosis Pertama Vaksin Covid-19

Investigasi pun dilakukan secara khusus untuk aktivitas illegal beberapa kelompok agama di wilayah pinggiran, menyusul ditemukannya kasus Covid-19 sporadis di Provinsi Hebei yang bertetangga dengan Beijing.

Otoritas Beijing juga menganjurkan warganya untuk tidak menggelar pesta pernikahan, upacara pemakaman, dan aktivitas lain yang mengundang banyak orang atau kerumunan.

Anjuran tersebut dikeluarkan menyusul klaster baru di Beijing yang dekat dengan wilayah Provinsi Hebei, 127 kasus positif dan 183 kasus tanpa gejala (OTG) ditemukan pada Sabtu, 2 Januari 2021.

Baca Juga: 2 Laptop di Gedung Capitol Dicuri, Otoritas Keamanan Nasional AS pun Duga Rusia Terlibat

Beberapa pasien tersebut ditemukan di Shijiazhuang, Ibu Kota Provinsi Hebei, yang mengunjungi pasar, upacara pernikahan, perayaan kelahiran, dan aktivitas massal lainnya.

Bahkan ada seorang yang positif setelah menghadiri tiga pesta undangan perkawinan sejak 30 Desember 2020 hingga 2 Januari 2021.

Beberapa kasus positif lainnya terdapat para orangtua berusia lanjut yang menghadiri beberapa kegiatan keagamaan di pinggiran Kota Shijiazhuang sebelum didiagnosis positif.

Baca Juga: Di Papua, Harga Cabai Rawit Tembus Rp100.000/ kg

"Beberapa warga desa yang positif sebelumnya melakukan kegiatan keagamaan setiap Rabu, Jumat, dan Minggu di desanya. Kegiatan itu diikuti puluhan orang yang semuanya para Lansia," kata Kepala Desa Xiaoguozhuang, Shijiazhuang seperti dikutip media setempat.

Gereja Katolik di Shijiazhuang telah ditutup dan kegiatan peribadatan serta pendidikan juga telah ditiadakan untuk sementara waktu. Beberapa masjid di Kota Beijing juga telah ditutup untuk umum sejak Jumat, 1 Januari 2021.***(Lucky M. Lukman/GalamediaNews.com)

Editor: Mordiadi

Sumber: Galamedia News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x