Tetapi Chung Sye-kyun mengakui, hingga saat ini belum ada konsultasi lebih lanjut dengan pihak Korut terkait tawarannya tersebut.
Sebelumnya, pada November 2020 lalu, Lee In-young juga menyarankan pemberian vaksin serta perawatan Covid-19 untuk Korut. "Korea Selatan harus berbagi vaksin virus corona dengan Korea Utara bahkan jika negara itu kekurangan pasokannya sendiri," ujarnya.
Baca Juga: Terburuk, Angka Pengangguran di Jepang Tembus 1,91 Juta Orang
Kemudian pada pekan lalu, Lee In-young kembali mengulangi seruannya untuk bantuan vaksin Covid-19, dengan mengatakan bahwa rencana itu akan membuat Korsel jauh lebih aman dari Covid-19.
Tetapi, Pemerintah Korsel pada saat itu belum menanggapi rencana Lee In-young secara sungguh-sungguh.
Tawaran bantuan vaksin Covid-19 ini dipandang sebagai upaya terakhir Korsel untuk menormalkan hubungan antar-Korea yang rusak, dan menghidupkan kembali proses perdamaian Semenanjung Korea.
Meskipun begitu, sangat kecil kemungkinannya pihak Korut akan menanggapi penawaran tersebut.
Baca Juga: Staf Kepresidenan Buta Sementara Usai Buka Amplop Surat, Untung Presiden Baik-baik Saja
Hal itu pertama-tama disebabkan oleh klaim Korut yang tidak memiliki kasus Covid-19, berkat penutupan perbatasan yang diberlakukan lebih awal.
Kebijakan tersebut membuat Korut kesulitan menerima tawaran bantuan saat pandemi Covid-19.