Network
WARTA SAMBAS - Indomie, mie instan produksi Indofood asal Indonesia benar-benar telah merajai pangsa pasar di Arab Saudi. Tidak tanggung-tanggung, per harinya sampai harus diproduksi sekitar 2 juta bungkus.
Seorang pekerja Rumah Sakit (RS) Sarah Al-Suqair di Arab Saudi mengatakan, Indomie telah menjadi bagian pokok di dapur, dan tetap bisa dinikmati kalau sedang diluar.
"Saya ingat saat mangkuk Indomie sedang menggila di sekolah, banyak yang menukarkan Indomie dengan uang, mainan, pernak-pernik, video gim dan film, atau bahkan bantuan seperti mengerjakan PR," ujarnya, seperti diberitakan Pikiranrakyat-Bekasi.com dalam artikel berjudul "Diproduksi 2 Juta Bungkus per Hari, Indomie Jadi Mi Instan Favorit Semua Kalangan di Arab Saudi", Senin 1 Februari 2021.
Indomie disebutnya sangat digilai berbagai kalangan di Arab Saudi. "Itu (Indomie-red) adalah bentuk selundupan yang paling enak di sekolah, ketika guru mulai melarang mereka," katanya.
Baca Juga: Peracik Bumbu Indomie, Nunuk Nuraini Meninggal
Indomie memang sudah sejak lama dikenal di Arab Saudi, menyusul beroperasinya pabrik utamanya di Jeddah, pabrik terbesar di kawasan MENA.
Sejak dibuka 1992, pabrik Indomie di Jeddah Arab Saudi tersebut harus memproduksi hingga 2 juta bungkus Indomie per hari untuk memenuhi kebutuhan masyarkat.
Seperti diketahui, Indomie diluncurkan di Indonesia pada 1972. Kemudian dibawa ke Kerajaan Arab Saudi pada 1986 oleh seorang Pekerja Rumah Tangga (PRT) asal Indonesia yang merindukan cita rasa rumahan.
Seorang Ahli Gizi, Leila Bakri mengungkapkan, kelemahan dari masyarakat di sana adalah tidak bisa menolak satu mangkuk Indomie walaupun tidak sehat.
