Tuliskan Pesan lewat Telur Paskah sebagai Simbol Pembangkangan Pengunjuk Rasa Myanmar

- 5 April 2021, 16:45 WIB
Ilustrasi telur Paskah.
Ilustrasi telur Paskah. /Reuters

WARTA SAMBAS - Ribuan orang kembali turun ke jalan mengecam kudeta yang dilakukan militer Myanmar. Rangkaian acara yang dilakukan para pengunjuk rasa, pesan dituliskan di telur paskah diantaranya Revolusi Musim Semi, Kita harus menang, dan Keluar MAH yang mengacu pada pemimpin junta Min Aung Hlaing.

Penentang pemerintahan militer di Myanmar menuliskan pesan protes di telur Paskah pada Minggu, 4 April 2021. Dikabarkan pada aksi yang dilakukan para pengunjuk rasa di jalanan memakan dua orang korban.

Baca Juga: AS Kutuk Arogansi Junta Militer Myanmar yang Blokir Internet

"Paskah adalah tentang masa depan dan rakyat Myanmar dan Myanmar memiliki masa depan yang cerah dalam demokrasi federal," kata Dr Sasa, utusan internasional untuk pemerintah sipil yang digulingkan.

Sasa, adalah anggota dari etnis minoritas yang beragama Kristen di Myanmar, yang mana di Myanmar mayoritas beragama Buddha.

Para penentang pemerintahan militer telah melancarkan kampanye pembangkangan sipil sejak militer menggulingkan pemerintahan terpilih, Aung San Suu Kyi.

Para pemuda di kota Yangon membagikan telur berisi pesan protes terhadap kudeta militer di Myanmar.

Massa telah kembali ke jalan siang dan malam untuk menolak kembalinya kekuasaan militer setelah satu dekade Myanmar menjadi negara demokrasi.

Baca Juga: Internet Diblokir, Aktris Paing Phyoe Thu Tetap Bisa Menentang Kudeta Militer Myanmar via Facebook

Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik (AAPP), sebuah kelompok aktivis yang memantau korban dan penangkapan, mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 557, pada Sabtu 3 April 2021.

AAPP mengatakan 2.658 orang ditahan, termasuk empat wanita dan seorang pria yang berbicara dengan kru berita yang berkunjung dalam wawancara di jalan-jalan kota Yangon pekan lalu.

Junta Myanmar berupaya untuk mengakhiri protes, mereka telah meningkatkan kampanye untuk membungkam kritik.

Junta juga memerintahkan penyedia internet untuk memotong broadband nirkabel dan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk hampir 40 selebriti yang terkenal di Myanmar.

Baca Juga: Bunuh Warga, Pemberontak Ancam Balas Dendam ke Militer Myanmar

Penangkapan dilakukan karena penentangan mereka terhadap aturan militer, termasuk influencer media sosial, penyanyi dan model, melalui undang-undang yang melarang perbedaan pendapat di angkatan bersenjata.***

Editor: Yuniardi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah