Warga Myanmar Kabur ke Perbatasan Thailand, Perdana Menteri: Kami Siap Melindungi

- 30 Maret 2021, 20:01 WIB
Ilustrasi Kabur
Ilustrasi Kabur / Pixabay / Geralt/

WARTA SAMBAS - Diperkirakan 3.000 orang Myanmar telah melarikan diri melalui hutan untuk mencari berlindung dari serangan Militer Myanmar.

Orang Myanmar tersebut melarikan diri melintasi perbatasan antara Myanmar dan Thailand, dikabarkan kelompok lokal.

Dilansir dari Aljazeera, pada hari Selasa, 30 Maret 2021 sebuah kapal yang membawa lebih dari selusin orang diizinkan untuk berlabuh di desa Mae Sam Laep di Thailand, dikabarkan oleh seorang pejabat kesehatan.

Tetapi pejabat kesehatan lain di daerah itu mengatakan bahwa, tentara Thailand telah mengirim kembali sebagian besar dari mereka yang melarikan diri dari Myanmar karena menganggap situasi di perbatasan lebih aman.

Baca Juga: Sidang Perselisihan Partai Demokrat Sempat Diskorsing, Ini Penyebabnya

Warga desa Myanmar Kyaw Lar Bri (48), mengatakan bahwa dia terkena pecahan bom dari serangan udara yang dilakukan militer Myanmar pada hari Sabtu, 27 Maret 2021 sebelum mereka melarikan diri ke hutan dan kemudian naik perahu untuk menyeberangi sungai ke Mae Sam Laep bersama dengan enam orang lainnya yang terluka.

“Disana masih belum aman dan warga desa tidak berani kembali ke desa,” ujarnya.

Beberapa orang terlihat memiliki memar besar di punggungnya dengan luka terbuka, menurut seorang staf medis cedera tersebut disebabkan oleh ledakan, sementara seorang wanita tampak memiliki luka memar dan lecet di wajahnya.

Aktivis menuduh pihak berwenang Thailand mendorong para pengungsi kembali, tetapi Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-cha membantah klaim tersebut dan mengatakan pemerintahnya siap untuk melindungi siapa pun yang melarikan diri dari pertempuran.

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x