Rusia dan China Menebar Ketidakpercayaan pada Vaksin Covid Uni Eropa

- 29 April 2021, 18:48 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Samsuridjal Djauzi, mengungkap jawaban bolehkah menjalani vaksinasi lain usai vaksinasi Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Samsuridjal Djauzi, mengungkap jawaban bolehkah menjalani vaksinasi lain usai vaksinasi Covid-19. /Unsplash/Brano

WARTA SAMBAS – Media Rusia dan China mencoba menebar ketidakpercayaan pada vaksin Covid-19 barat menurut laporan media Eropa.

Laporan tersebut mengatakan bahwa antara Desember dan April, media pemerintah kedua negara tersebut menerbitkan berita palsu secara online dalam sejumlah bahasa.

Baca Juga: Komunitas Muslim Eropa Kirim Ribuan Paket Kebutuhan Pokok untuk Warga Aceh

Melansir dari Sky, mereka membuat sensasi keprihatinan terhadap keamanan vaksin yang berasal dari barat, mempublikasikan hubungan tak berdasar antara vaksin dan banyaknya kematian di Eropa.

Tidak hanya itu, kedua negara tersebut juga mempromosikan vaksin mereka sendiri sebagai vaksin yang lebih unggul.

Dikabarkan, Rusia dan China membantah tuduhan dari media Eropa tersebut. Produsen Vaksin Rusia Sputnik V menanggapi laporan tersebut dengan mengatakan bahwa itu adalah korban informasi yang salah.

Baca Juga: Ini yang Bikin Eropa Mulai Khawatir dengan China

"Kami akan terus memerangi kampanye informasi salah tentang Sputnik V untuk kepentingan melindungi kehidupan di seluruh dunia dan menghindari monopoli vaksin yang mungkin diupayakan oleh beberapa produsen vaksin,” tambahnya.

China jyga buka suara atas tuduhan tersebut dan mengatakan vaksinnya adalah barang publik global dan lebih cocok untuk negara berkembang dan juga Negara Balkan di barat.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x