WARTA SAMBAS - Semenejak pemerintahan Presiden AS Joe Biden, aktivitas patroli Amerika Serikat (AS) baik di udara maupun laut China semakin aktif.
Kementerian pertahanan China mendesak Amerika Serikat untuk mengurangi aktivitas pasukannya yang berada di dekat China. Beijing berpendapat, kehadiran pasukan AS telah menjadi lebih aktif di udara dan laut dekat China sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Pejabat Tinggi Beijing di Hong Kong Peringatkan Kekuatan Asing untuk Tidak Ikut Campur
"Operasi kapal perang AS di laut sekitar China telah meningkat sebesar 20%, sedangkan aktivitas pesawat pengintai AS telah meningkat sebesar 40% dibandingkan dengan tahun lalu," kata juru bicara kementerian pertahanan China Wu Qian pada hari Kamis 29 April 2021 melansir dari zonabanten.pikiran-rakyat.com dalam artikel Beijing Gerah Dengan Aktivitas Patroli AS di Selat Taiwan dan Laut China Selatan bersumber dari REUTERS.
"Hal ini terjadi Semenjak Presiden AS Joe Biden menjabat pada bulan Januari lalu," lanjutnya.
China beranggapan bahwa kehadiran militer AS di Laut China Selatan, Laut China Timur, dan Selat Taiwan menjadi faktor destabilisasi utama di wilayah yang dianggap China sebagai halaman belakang geo-strategisnya.
"Kami mendesak pihak AS untuk secara ketat menahan pasukan garis depannya, mematuhi peraturan termasuk Aturan Perilaku untuk Keselamatan Pertemuan Udara dan Maritim dan Peraturan Internasional untuk Mencegah Tabrakan di Laut, dan mencegah insiden berbahaya serupa terjadi lagi," kata Wu.
Baca Juga: China Tutup 155 Tempat Ibadah di Beijing
Sedangkan Amerika Serikat mengatakan memiliki kebebasan navigasi di daerah-daerah ini dan Dewan Keamanan Nasional Biden dan Departemen Pertahanan AS yang menolak berkomentar lebih jauh.