Network
WARTA SAMBAS – Amerika Serikat (AS) kini benar-benar menjadi neraka bagi setiap orang Asia, walaupun mereka sudah turun temurun tinggal di negeri Paman Sam tersebut.
Menurut Peneliti Masalah Sosial di Florida, AS, John Torrente, kurun Maret 2020 hingga Maret 2021 tercatat 3.800 penyerangan orang Asia-Amerika atau Warga Negara AS keturunan Asia.
Dalam kurun satu tahun tersebut, AS menjelma menjadi negara yang tidak aman bagi orang-orang Asia yang tinggal dan hidup di sana. Penyerangan demi penyerangan terus saja terjadi.
Di San Fransisco misalnya, seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari Sfgate.com, terjadi penyerangan terhadap pria berusia 84 tahun keturunan Thailand. Ia didorong hingga terjatuh dan meninggal di tempat oleh anak muda setempat.
Baca Juga: Stop Asian Hate, BTS: Kamu, Aku dan Kita Semua Memiliki Hak untuk Dihormati
Di Brooklyn yang merupakan kota negara bagian New York mencatat seorang wanita tua keturunan Asia yang berusia 89 tahun diserang kemudian dibakar oleh pemuda-pemuda setempat, beruntun nyawa nenek ini masih bisa selamat.
Seperti diketahui, di AS tercatat 19 juta warga negara keturunan Asia, umumnya adalah pedagang atau kelompok pekerja yang tidak terlalu terlibat dalam proses politik. Namun seiring meningkatnya serangan, mereka mulai menggelar demonstrasi.
Perlakuan hal yang tidak wajar dari orang kulit putih terhadap kulit berwarna bukan barang baru di AS. Pada awal pademi Covid-19 atau 2020 lalu, Donald Trump terus menerus memprovokasi ujaran kebencian atau Xenophobia dengan menyebut etnis tertentu sebagai penyebab menyebarnya virus tersebut.
Xenophobia adalah ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain atau yang dianggap asing oleh mereka. Beberapa definisi menyatakan Xenophobia terbentuk dari keirasionalan dan ketidakmasukakalan dari pola pikir manusia.***
