Bom Parsel Meledak di Myanmar, Anggota Parlemen dan Polisi Tewas

- 4 Mei 2021, 20:25 WIB
Bom Parsel Meledak di Myanmar, Anggota Parlemen dan Polisi Tewas
Bom Parsel Meledak di Myanmar, Anggota Parlemen dan Polisi Tewas /PMJ News/

WARTA SAMBAS – Bom parsel meledak di Bago Barat, Myanmar, Senin 3 Mei 2021 pukul 17.00 WIB. Menewaskan 5 orang, yakni seorang Anggota Parlemen dari Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) pendukung Suu Kyi, 3 polisi dan seorang penduduk.

Korban tewas akibat bom parsel tersebut, seperti dilansir WartaSambasRaya.com dari Myanmar Now, merupakan Anggota Parlemen yang digulingkan, serta 3 polisi yang bergabung dengan Gerakan Pembangkangan Sipil yang menentang kekuasaan Junta Militer Jerman.

Salah seorang polisi lainnya yang terlibat dalam Gerakan Pembangkangan Sipil tersebut dilaporkan mengalami luka parah pada lengannya karena terkena serpihan bom parsel tersebut.

Bom parsel meledak di Myanmar ini hanya salah satu bukti meningkatnya kekerasan di Myanmar sejak kudeta militer pada 1 Februari 2021 lalu.

Baca Juga: Pelanggaran Kebebasan Beragama Meningkat, China dan Myanmar Pegang Rekor Terburuk

Hingga kini, ratusan orang dilaporkan terbunuh ketika pasukan keamanan mencoba memadam protes terhadap kekuasaan junta militer, baik di kota-kota maupun pedesaan di Myanmar.

Para milisi etnis juga mendukung oposisi terhadap junta Militer. Sehingga mereka diperangi di pinggiran kota Myanmar.

Pada Senin 3 Mei 2021 kemarin, Tentara Kemerdekaan Kachin, kelompok pemberontak etnis, mengklaim telah menembak jatuh helikopter junta Militer Myanmar saat pertempuran di wilayah perbatasan Utara dan Timur Myanmar.

Selain itu, seorang administrator lokal yang ditunjuk junta militer Myanmar dikabkar tewas ditikam di Yangon, kota utama Myanmar.

Sementara itu, dilansir dari ANTARA, Duta Besar RI untuk Myanmar, Iza Fadri mengungkapkan, Warga Negara Indonesia (WNI) sempat mengungsi di Sekolah Indonesia di Yangon dalam serangkain ledakan bom di Myanmar. Namun mereka sudah kembali ke rumah pada Sabtu 1 Mei 2021. "Aman sudah kosong. Mereka (WNI) pada kembali ke rumahnya," katanya.

Adapun Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon menyiapkan Sekolah Indonesia Yangon sebagai lokasi penampungan sementara bagi WNI, guna menghindari kerusuhan di Myanmar akibat perlawanan terhadap Junta Militer.

Akhir pekan lalu, secara beruntun bom meledak tidak jauh dari sekolah di Insein, Yangon. Bom itu meledak sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Tetapi tidak memiliki daya ledak tinggi. Namun WNI tetap harus selalu hati-hati.

Berdasarkan keterangan saksi mata, pascabom itu meledak, aparat keamanan datang untuk memeriksa area ledakan. Menjelang Sabtu sore, bom kembali meledak di Yankin.***

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA Myanmar Now


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah