Harga Telur Ayam Naik Tajam, Ini Penyebabnya...

- 26 Desember 2021, 21:14 WIB
Belakangan hari terakhir harga telur ayam naik tajam, baik di pasar-pasar tradisional maupun supermarket di beberapa wilayah di Indonesia.
Belakangan hari terakhir harga telur ayam naik tajam, baik di pasar-pasar tradisional maupun supermarket di beberapa wilayah di Indonesia. /Pexels.com/

 

WARTA SAMBAS - Belakangan hari terakhir harga telur ayam naik tajam, baik di pasar-pasar tradisional maupun supermarket di beberapa wilayah di Indonesia. 

Biasanya berkisar Rp22.000 sampai Rp26.000 per Kilogram, tetapi sejak 3 hari menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga telur ayam naik secara konsisten. 

Di sejumlah pasar dan supermarket di wilayah Jabodetabek, pada Sabtu 25 Desember 2021 kemarin harga telur ayam naik hingga di kisaran Rp31.000 sampai Rp35.000 per Kilogram. 

Kemudian pada Minggu 26 Desember 2021 atau hanya kurun satu hari setelahnya, harga telur ayam naik menjadi Rp40.000 per Kilogram. 

“Ini momentum bagi peternak pasalnya sejak Juli harga jatuh,” kata Oke Nurwan, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), seperti dikutip WARTA SAMBAS dari BeritaSubang.com dalam artikel berjudul "Ini Penyebab Harga Telur Naik Hingga Rp40.000 per Kilogram", Minggu 26 Desember 2021.

Menurut Oke Nurwan, harga telur ayam naik ini disebabkan sejumlah faktor. Di antaranya, adanya perubahan harga pakan. 

Kenaikan harga pakan diperkuat dengan permintaan pasar terhadap telur ayam yang meningkat karena momen Nataru.

Dilansir situs infopangan.jakarta.go.id, pada Jumat 24 Desember 2021 harga telur ayam di pasar DKI Jakarta dipatok Rp32.000 per Kilogram. Padahal sebelumnya sekitar Rp28.000 per Kilogram.

Baca Juga: Lebaran, Harga Telur Ayam di Kota Singkawang Diprediksi Capai Rp30 Ribu per Kilogram

Pasar yang dimaksud meliputi, Pasar Tanah Abang Blik A-G, Pasar Cipete, Pasar Kalideres, Pasar Pal Merah, Pasar Cengkareng, Pasar Kelapa Gading, Pasar Glodok, dan Pasar Petojo Ilir.

Keluahan dari masyarakat, terutama ibu-ibu pun berdatangan menyusul harga telur ayam naik di beberapa pasar tersebut. 

Salah seorang yang mengeluhkan kenaikan harga telur ayam itu adalah seorang aktivis Media Sosial yang juga doker sepesialis paru-paru, dr Eva Sri Diana Chaniago.

"Harga telur sekilo biasa Rp21.000, hari ini naik jadi Rp35.000," kata dr Eva seperti dikutip WARTA SAMBAS adri SeputarTangsel.com dalam artikel berjudul "Harga Telur Naik Drastis, Dokter Eva: Ayam Banyak yang Cuti Bertelur Karena Liburan Nataru".

Bahkan melalui akun Twitter @_Sridiana_3va, dr Eva jua menyindir kalau harga telur ayam naik karena ayamnya sedang libur. 

"Sepertinya ayam banyak yang cuti bertelur karena liburan Nataru. Luar biasa persiapan pemerintah menghadapi Nataru ini," cuit dr Eva.

Banyak yang membenarkan cuitan dr Eva tersebut, bahwa harga telur ayam naik drastik sejak menjelang Nataru.

"Tya kemarin beli Rp38.000 per Kilogra isi 17 biji, Bundok. Biasanya paling mahal Rp23.000, ini sampai Rp38.000," kata pemilik akun Twitter @Tyalmuet017.

Baca Juga: Penyelundupan Sabu di Lapas Garut, Disembunyikan dalam Tulang Ayam

Senada juga disampaikan pemilik akun Twitter @Dandunk123 terkait kenaikan harga telur ayam di daerahnya.

"Pagi ini di Bekasi telur Rp31.000 per Kilogram, Omega Rp31.500 sampai Rp32.000 per Kilogram," ungkap pemilik akun Twitter @Dandunk123.

Terlepas dari konsumen yang mengeluh, cukup banyak Netizen yang mengaku rela harga telur ayam naik asalkan hasilnya dinikmati pera peternak.

"Dari peternak berapa ya, Bu Dokter? Kalau mengangkat perekonomian peternak sih kita ikhlas..." cuit pemilik akun Twitter @MohPegasus.

Baca Juga: Viral Kandang Ayam, dari Pesta Pernikahan sampai Sejoli Memadu Kasih

Tetapi, lanjut dia, kalau kenaikan harga telur ayam naik ini karena ulah tengkulak, tanpa sungkan ia mendoakan yang tidak baik kepada tengkulak tersebut.

"Sekarang mah, nggak usah mengandalkan pemerintah yang lagi sibuk masing-masing," cuit pemilik akun Twitter @MohPegasus.

Sementara itu, pemilik akun Twitter @rh_040683 mengungkapkan, kemarin ketika harga telur ayam murah, banyak peternak yang afkir dini, karena tidak kuat menutupi biaya pakan.

"Secara produksi memang terus turun. Mudah-mudahan dengan harga naik peternak bergairah lagi dan tidak perlu import," cuit pemilik Twitter @rh_040683.***

 

Editor: Mordiadi

Sumber: Seputar Tangsel infopangan.jakarta.go.id Berita Subang Twitter @_Sridiana_3va


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah