Network
WARTA SAMBAS – Selain terbilang sadis, fakta baru menunjukkan kasus istri sah bunuh selingkuhan suami di Bekasi direncanakan dengan sangat detail oleh pelaku, Neneng Umaya.
Selain peralatan eksekusi, Neneng Umaya si istri sah juga menyiapkan pakaian ganti sebelum bunuh korban Dini Nurdiani si selingkuhan suami.
Pakaian ganti yang disiapkan dari rumah oleh Neneng Umaya itu bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk Dini Nurdiani yang disebut merebut suaminya itu.
Awalnya Neneng Umaya 5 kali memukul kepala Dini Nurdiani menggunakan kunci inggris.
Baca Juga: Istri Sah Bunuh Selingkuhan Suami di Bekasi, Ini Kronologis Lengkapnya
Kemudian Neneng Umaya menusuk dengan gunting rumput dan pisau dapur. Setelah tewas, ia mengganti pakaian selingkuhan suaminya itu.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan, Neneng Umaya mengganti pakaian Dini Nurdiani yang sudah tewas.
Neneng Umaya mengganti pakaian korbannya itu sendirian. Sebelumnya membuang mayat Dini Nurdiani.
"Agar darahnya tidak berceceran," kata Zulpan, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari PMJ News, Kamis 19 Mei 2022.
Baca Juga: Suami Bunuh Istri dan Anak di Serang, Kronologis dan Hasil Otopsi Jasad Korban Bikin Merinding
Diberitakan sebelumnya, Neneng Umaya yang sudah mempunyai 3 anak ini membaca isi Pesan Singkat (SMS) di Ponsel suaminya pada malam hari.
Melalui SMS tersebut, Neneng pun mengetahui kalau suaminya sering berkomuniksi dengan perempuan bernama Dini Nurdiani.
Mengetahui hal tersebut, pelaku pun cemburu. Kemudian berniat menghabisi selingkuhan suamianya itu dengan tangannya sendiri.
Lantaran terbakar api cemburu, pelaku pun menyiapkan peralatan untuk menghabisi selingkuhan suaminya itu.
Baca Juga: Ibu Bunuh Anak Kandung di Brebes Jawa Tengah, Pengakuannya: Saya Ini Enggak Gila
Adapun peralatan yang disiapkannya itu terdiri atas kunci inggris, gunting rumput dan pisau dapur.
Pelaku kemudian diam-diam mengambil Ponsel suami dan membuat janji ketemu dengan korban di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Korban mengiyakan ajakan melalui Ponsel tersebut dan pamit dari rumah dengan alasan ingin buka puasa bersama pada Selasa 24 April 2022.
Saat bertemu dengan korban di TMII, pelaku tidak langsung mengaku sebagai istri dari pacar korban tersebut.
Baca Juga: Suami Bunuh Istri di Tengerang, Sempat Terjadi Perlawanan Sengit
Pelaku berpura-pura sebagai teman dari suami yang disebutnya telah menjadi pacar korban itu.
Selanjutnya pelaku membawa korban ke tempat sepi di sekitar perumahan Citra Grand Cibubur Bekasi.
Di tempat sepi itu, pelaku meminta korban menunggu sebentar, karena ia akan pergi untuk membeli minuman.
Memanfaatkan kelengahan korban yang menunggu, pelaku langsung menghantam kepala korban dengan kunci inggris yang sudah disiapkannya.
Baca Juga: Pengangguran Bunuh Teman SMK di Kota Bekasi, Polisi: Gara-gara Tak Diajak Melamar Kerja di Pabrik
Korban langsung tersungkur dan merintih kesakitan usai kepalanya dihantam dengan kunci inggris oleh pelaku.
Selanjutnya pelaku menyeret korban yang kesakitan itu ke semak-semak di sekitar kawasan perumahan Citra Grand Cibubur Bekasi itu.
Di semak-semak, pelaku menusuk leher dan perut korban secara membabi buta hingga tewas, menggunakan pisau dapur dan guntung rumput.
Setelah memastikan korbannya tewas, pelaku pun membuang peralatan yang digunakannya, tidak jauh dari jasad selingkuhan suaminya itu.
Baca Juga: Suami Bunuh Istri di Duren Sawit, Ternyata Dipicu Ucapan Korban usai 'Enak-enak'...
Setelah membunuh selingkuhan suaminya itu, pelaku mengganti pakaiannya dan pulang, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Sementara itu, pihak keluarga melapor ke Polisi bahwa korban hilang. Terakhir terilhat saat berpamitan hendak buka puasa bersama pada 24 April 2022.
Menindaklanjuti laporan tersebut, jajaran kepolisian melakukan pencarian orang hilang di bulan puasa Ramadan ini.
Polisi berhasil menemukan jasad korban di kawasan Cibubur, berbatasan dengan Jatisampurna Bekasi Jawa Barat, setelah Lebaran Idulfitri, tepatnya Jumat 13 Mei 2022.
Baca Juga: Suami Bunuh Istri di Duren Sawit, setelah Puas 'Enak-enak'
Lantaran di tubuh korban tanda-tanda yang memnunjukkan kalau dia di bunuh, serangkaian penyelidikan dan penyidikan pun dilakukan.
Akhirnya polisi berhasil mengungkap, bahwa pelaku pembunuhan terhadap Dini Nurdiani itu adalah Neneng Umaya.
Polisi langsung menjemput Neneng Upaya ke rumah. Hal ini membuat suaminya kaget, ternyata dia tidak mengetahui perbuatan istrinya itu.
Suaminya kaget ketika polisi datang menjemput istrinya karena melakukan pembunuhan berencana terhadap Dini Nurdiani.
Kini Neneng Umaya sudah ditahan di Mapolres Metro Bekasi Kota untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Neneng Umaya disangkakan dengan Psal 340 KUHP dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup karena melakukan pembunuhan berencana.***
