Presiden Jokowi Janji yang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19, Tapi…

8 Januari 2021, 19:00 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. /Dok. Sekretariat Kabinet.

WARTA SAMBAS – Presiden Jokowi memastikan dirinyalah yang pertama disuntik Vaksin Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Hal itu disampaikannya dalam acara Pemberian Bantuan Modal Kerja (BMK) kepada sekitar 60 orang pelaku Usaha Mikro Dan Kecil (UMKM) di Istana Bogor.

"Pertanyaannya, vaksinasinya kapan? Kalau bertanya seperti itu saya jawab, minggu depan. Harinya apa? Menunggu izin penggunaan darurat dari BPOM, itu tahapan, itu harus kita lalui," kata Presiden Jokowi seperti diberitakan InSulteng.com dalam artikel berjudul “Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Perdana Tunggu Izin BPOM, Jokowi: Nanti yang Pertama Itu Saya”, Jumat 8 Januari 2021.

Izin penggunaan darurat yang dimaksudkan Jokowi itu berupa Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan. "Kalau izin penggunaan darurat itu belum keluar dari BPOM-ya, kita belum bisa vaksinasi,” ujarnya.

Baca Juga: Politisi PKB Yakin Presiden Jokowi Hanya akan Mengusulkan Satu Nama Calon Kapolri ke DPR

Jokowi mengetahui tidak mengetahui kapan EUA dari BPOM itu keluar. “Bisa hari ini, bisa Senin, bisa Selasa, tapi kita harapkan izin penggunaan darurat itu bisa segera dikeluarkan BPOM. Sehingga nanti yang pertama disuntik itu saya," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan Jokowi akan disuntik vaksin Sinovac, buatan China pada Rabu, 13 Januari 2021 bersama dengan para menteri dan pejabat terkait lainnya.

"Suntik vaksinasi itu seperti apa sih? Kalau ibu-ibu antar bayinya imunisasi ya seperti itu, sama seperti itu, jangan dibayangkan yang enggak-enggak," kata Jokowi.

Baca Juga: Makan Nasi dan Garam Warnai Masa Kecil Menlu Retno Marsudi

Harus ada sekitar 70 persen penduduk Indonesia, lanjut Presiden Jokowi yang mendapat vaksin covid-19 untuk mencapai kekebalan komunal (herd immunity).

"Sehigga kita harapkan jangan ada yang tidak mau divaksin, semua 70 persen penduduk itu mau divaksin. Yang hadir di sini ada yang tidak mau divaksin? Ada?" tanya Jokowi.

Tidak ada pelaku usaha yang mengangkat tangannya. "Vaksin ni kan juga sudah lewat MUI, Majelis Ulama Indonesia, terkait kehalalan vaksin, sudah ada. MUI nanti akan mengeluarkan kehalalan, izin penggunaan darurat yang mengeluarkan BPOM, tahapan itu dilalui semua," jelas Jokowi.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Janji Pangkas Izin UMKM

Jokowi mengungkapkan akan ada 182 juta penduduk Indonesia yang akan disuntik vaksin sebanyak 2 dosis.

"Total yang disuntik itu 182 juta, disuntiknya 2 kali berarti 364 juta dosis vaksin harus kita suntikan. Bayangkan selesainya kapan? Kita berharap tidak lebih lebih dari 1 tahun, mundur sedikit tidak apa apa, saya sudah minta ke menteri tidak lebih dari setahun, agar kita bisa kembali normal," ungkap Jokowi.

Baca Juga: Kerap Tipu Warga, Polres Metro Jakarta Utara Tangkap Polisi Gadungan

Pemerintah diketahui sudah mengonfirmasi pemesanan 329,5 juta vial vaksin Covid-19 dari berbagai produsen, yakni:

  1. Perusahaan farmasi China Sinovac 125,5 juta vial
  2. Pabrikan vaksin Amerika Serikat-Kanada Novavax 50 juta vial
  3. Kerja sama multilateral WHO dan Aliansi Vaksin Dunia (Covax-GAVI) 50 juta vial
  4. Pabrikan Inggris AstraZeneca 50 juta vial; dan
  5. perusahaan farmasi gabungan Jerman dan Amerika Serikat Pfizer BioNTech 50 juta vial.***(Marhum/InSulteng.com)
Editor: Mordiadi

Sumber: INSulteng

Tags

Terkini

Terpopuler