6 Mitos Seputar DME, Komplikasi Penyakit Diabetes

9 Maret 2021, 19:29 WIB
6 Mitos Seputar DME, Komplikasi Penyakit Diabetes /eye/Pixabay

WARTA SAMBAS – Diabetic Macular Edema (DME) merupakan komplikasi serius dari penyakit diabetes. Diawali dengan retinopati diabetic atau gangguan pada retina mata seperti bocor, penyumbatan, hingga muncul pembuluh darah baru.

Menurut kelompok advokasi Prevent Blindness, banyak orang mungkin tidak menyadari, bahwa DME adalah penyebab utama kebutaan baru di seluruh negeri. Hingga 10 persen penderita diabetes mungkin mengalami kondisi tersebut.

Terlepas dari itu, ada sejumlah kesalahpahaman seputar penyakit ini. Dengan mengetahui fakta sebenarnya, hal tersebut dapat membantu Anda menemukan cara terbaik untuk mengobati DME dan mencegah kebutaan.

Berikut 6 mitos umum tentang DME seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari healthline :

1. DME Selalu Menyebabkan Kebutaan

Meskipun DME dapat menyebabkan kebutaan, kondisi ini tidak selalu menyebabkan kebutaan total. Mengontrol faktor risiko dan melakukan pengobatan yang tepat, dapat membantu mengurangi risiko kebutaan akibat penyakit tersebut.

Perlu diperhatikan bahwa DME bersifat kronis, yang berarti perlu ditangani dalam jangka panjang.

Baca Juga: Amankah Cara Fingering pada Miss V Saat Foreplay? Begini Penjelasan Medis

2. DME Hanya Menyerang Orang Dengan Diabetes Tipe 1

Diabetes dikenal juga oleh masyarakat sebagai ‘penyakit gula’ atau ‘kencing manis’. Penyakit ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2.

Meski memiliki gejala yang sama, ada perbedaan di antara keduanya. Tidak hanya dari penyebab, tapi juga pengobatannya.

Pada Diabetes Tipe 1, tubuh tidak dapat memproduksi hormon insulin. Sedangkan pada Diabetes Tipe 2, sel-sel tubuh menjadi kurang sensitif terhadap hormon insulin, meskipun produksi dan kadar hormon insulin normal.

Siapapun dengan penyakit diabetes bisa terkena DME, termasuk penderita Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2. Itu juga dapat mempengaruhi seseorang dengan diabetes gestasional, yang terjadi selama kehamilan.

Kabarnya, orang dengan Diabetes Tipe 1 mungkin berisiko lebih besar mengalami DME daripada mereka yang menderita Diabetes Tipe 2.

Penelitian pada 2016 menemukan bahwa 14 persen penderita Diabetes Tipe 1 mengalami komplikasi ini, dibandingkan dengan 6 persen penderita Diabetes Tipe 2.

Baca Juga: WASPADA!!!... Diet Ekstrem Rentan Terinfeksi Covid-19! Begini Penjelasan Para Ahli

3. Jika Menderita DME, Anda akan Menyadarinya

DME dapat muncul secara bertahap. Jadi Anda mungkin tidak melihat adanya perubahan pada penglihatan Anda pada awalnya.

Oleh karena itu, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengalami DME pada tahap awal. Seiring waktu, orang dengan gejala DME, penglihatannya akan kabur dan mengalami beberapa gejala di antaranya penglihatan ganda, peningkatan eye floaters yang cepat (bercak kecil yang menghalangi bidang penglihatan), dan warna terlihat pudar.

Jika Anda melihat adanya perubahan dalam penglihatan atau gejala DME, segera menghubungi dokter mata untuk memeriksanya.

Baca Juga: 5 Khasiat Lidah Buaya untuk Kulit, Nomor 3 Boleh Langsung Dicoba di Rumah

4. DME Hanya Terjadi pada Retinopati Diabetik Stadium Lanjut

Risiko DME meningkat seiring dengan berkembangnya retinopati diabetik (gangguan pada mata). Namun, kondisinya tidak terbatas pada retinopati diabetes stadium lanjut.

DME juga dapat terjadi pada orang yang terkena komplikasi penglihatan tahap awal terkait penyakit diabetes ini.

Baca Juga: Terangsang Melihat Istri Orang, Normalkah? Simak Penjelasannya…

5. Anda Harus Segera Memulai Pengobatan

Jika Anda terkena DME, tidak selalu harus segera memulai pengobatan. Jika kondisinya masih dalam tahap awal, dokter akan merekomendasikan dan melakukan pemantauan yang ketat terhadap mata Anda.

Setelah DME mulai memepengaruhi penglihatan Anda, dokter akan menyarankan untuk melakukan pengobatan.

Ada beberapa macam pengobatan untuk DME, di antanya terapi laser, suntikan anti-VEGF, suntikan steroid, dan vitrektomi.

Baca Juga: Zoya Amirin Mengaku Pernah Sampai 'Basah Abis' di Restoran Karena Pakai Sex Toys

6. Suntikan Mata untuk Penderita DME Menyebabkan Nyeri

Mengobati  DME sering melibatkan suntikan ke mata menggunakan kortikosteroid atau obat anti-VEGF. Selama perawatan, seseorang dari tenaga medis akan membuat mata mati rasa, kemudian menggunakan jarum kecil untuk menyuntikkan obat ke mata.

Meskipun suntikan ke mata mungkin terdengar menakutkan, umumnya tidak sesakit yang dibayangkan banyak orang.

Jika Anda melihat perubahan pada penglihatan Anda, seperti kabur di bagian tengah penglihatan, segera hubungi dokter untuk melakukan evaluasi lebih lanjut untuk mencegah kebutaan mata akibat DME.***

Editor: Mordiadi

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler