Pengamat Nilai Konflik Partai Demokrat Bisa Pengaruhi Perekonomian

- 9 Maret 2021, 18:50 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang dinilai ilegal di Jakarta, Jumat.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang dinilai ilegal di Jakarta, Jumat. /ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA/


WARTA SAMBAS – Ahli Sosio-Teknologi Prof Sulfikar Amir mengatakan kualitas demokrasi bergantung pada kualitas partai-partai politik sebagai aktor utama. Dan, pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial tergantung pada kualitas demokrasi.

"Sehingga upaya perampasan Partai Demokrat oleh pihak eksternal partai dapat mempengaruhi sektor perekonomian," kata Sufikar dalam rilis kegiatan Proklamasi Democracy Forum (PDF), diterima di Jakarta, Selasa 9 Maret 2021, dikutip dari Antara.
Tenaga pengajar di Nanyang Technological University (NTU) Singapura ini menyampaikan kecemasannya melihat upaya perampasan kepemimpinan Partai Demokrat tersebut.

Baca Juga: Film Don’t Look Up Viral di TikTok…Cekidot

“Dalam agraria, dikenal land grab, atau perampasan tanah oleh pihak yang berkuasa. Dalam politik, ini menjadi power grab, apalagi ada indikasi ini dilakukan secara terorganisasi," kata dia.

Dampak dari upaya kekuatan eksternal untuk merampas Partai Demokrat (power grab) secara sewenang-wenang mulai terasa di bidang keuangan, tercermin dalam indeks harga saham gabungan (IHSG) yang menurun.

Pelaku pasar modal David Sutyanto menyebutkan ada hubungan yang kuat antara kualitas demokrasi dan iklim investasi.

David menjelaskan upaya pengambilalihan Partai Demokrat itu membuat iklim investasi menjadi panas. IHSG yang tadinya hijau menjadi merah.

David berharap Pemerintah menyikapi isu ini dengan serius dengan tidak mengesahkan hasil kegiatan yang ilegal, untuk menjaga kepastian hukum dan iklim investasi.

Analis politik Syarwi Pangi Chaniago juga berharap pemerintah mau bertindak adil, rasional, dan bijaksana menyikapi polemik tersebut.

Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consulting Center itu menyoroti terkait belum adanya respons dari Presiden Joko Widodo, padahal Kepala KSP Moeldoko yang terlibat dalam upaya perampasan Partai Demokrat ini merupakan salah satu pembantu terdekatnya.

Mantan wartawan senior Syahrial Nasution menuturkan pengamatannya dari lokasi KLB ilegal di Deli Serdang. Dia menyimpulkan hal itu jelas-jelas perampasan dan pemaksaan kehendak.

Baca Juga: Ini Alasan Pelempar Botol Plastik ke Mulut Kudanil di Taman Safari Bogor…Tak Masuk Akal

Kabalitbang PD Tomi Satryatomo menunjukkan pemetaan perang narasi untuk mempengaruhi opini publik antara kubu Partai Demokrat dan para pelaku KLB ilegal menggunakan big data analytics.

Pada kubu Partai Demokrat, terlihat percakapan terjadi secara alamiah oleh akun-akun lembaga dan individu, sementara pada kubu KLB ilegal, percakapan dilakukan secara masif oleh akun-akun anonim.

“Ini mengindikasikan Partai Demokrat menghadapi kekuatan di dunia maya yang memiliki sumber daya sangat besar,” ujar Tomi.***

Editor: Suryadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x