Ingin Panjang Umur? Hindari Kebiasaan ini, Salah Satunya Kurangi Makanan Asin

20 Mei 2021, 21:56 WIB
Ilustrasi lansia /Pexels.com/

WARTA SAMBAS - Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk bisa panjang umur. Sayangnya, banyak kebiasaan yang tanpa sadar (atau sadar, tetapi abai) dilakukan yang ternyata berisiko memperpendek usia. Sebenarnya, apa saja, sih, rahasia panjang umur?

Ada banyak faktor yang memengaruhi panjangnya usia seseorang. Mulai dari pemilihan makanan, suplementasi, atau kebiasaan sehat. Percayalah, rahasia panjang umur itu ternyata sederhana.

Baca Juga: 27 Kasus Virus Corona Varian B117 Inggris, B1351 Afrika Selatan dan B1617 India Terdeteksi di Indonesia

Stop Melakukan Ini Bila Ingin Panjang Umur!

Bila ingin hidup sehat sampai usia lanjut, pastikan untuk menghindari atau menghentikan kebiasaan-kebiasaan di bawah ini.

1. Merokok

Dampak merokok tak hanya buruk bagi kesehatan, tetapi juga finansial. Selain itu, dampak negatif rokok tak hanya bisa dirasakan sang perokok, tapi juga orang-orang di sekitarnya (perokok pasif).

Selain itu, rokok terbukti dan diketahui luas dapat menyebabkan berbagai penyakit dan bisa merenggut angka harapan hidup seseorang. Bahkan, ada studi yang memprediksi berkurangnya usia hidup perokok, yaitu 10 tahun.

Karena itu, bila ingin panjang umur, enyahkan rokok dan asapnya dari hidup Anda sesegera mungkin.

Baca Juga: AWAS!!!... 9 Jenis Penyakit Ini Mengintai Orang yang Sering Begadang, Bunuh Diri dan Penurunan Libido Termasuk

2. Duduk Terlalu Lama

Khususnya buat pekerja kantoran yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk duduk dan memandangi layar laptop, ketahuilah bahwa itu dapat memengaruhi usia Anda.

Sebuah studi dalam jurnal American Journal of Preventive Medicine yang meneliti lansia wanita menemukan bahwa kebiasaan duduk dalam jangka waktu panjang bisa meningkatkan risiko kematian yang terduga.

Jika seseorang termasuk rajin berolahraga, tetapi tetap sering duduk berlama-lama, risiko kematian tak terduga tersebut juga meningkat.

Baca Juga: Memang Lezat dan Nikmat, Waspada dengan 6 Jenis Hidangan Lebaran Ini Bisa Merusak Kesehatan

Meski hubungan antara kebiasaan duduk lama dengan kematian ini belum ditemukan secara jelas, para ahli meyakini bahwa salah satu penyebabnya adalah perilaku sedenter (berkaitan dengan banyak duduk dan sedikit berolahraga).

Perilaku tersebut diketahui dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes melitus tipe 2 dan berbagai penyakit kardiovaskuler.

3. Berat Badan Tidak Ideal

Di luar dari alasan untuk menjaga penampilan, menjaga berat badan ideal merupakan salah satu aspek penting kesehatan yang sebaiknya tetap diperhatikan.

Berat badan yang ideal kontribusinya krusial untuk menjaga kondisi tubuh yang seimbang dan optimal.

Pemilik indeks massa tubuh (IMT) di luar rentang normal—baik terlalu gemuk maupun terlalu kurus berisiko lebih besar untuk menderita berbagai penyakit, terutama penyakit metabolik, dibandingkan dengan orang-orang dengan IMT normal.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele, Berikut 7 Efek Kurang Tidur Bagi Kesehatan

Oleh karena itu, cek angka timbangan, atau periksa IMT Anda. Bila melebih atau di bawah normal, capai angka ideal. Paling amannya, libatkan dokter dan/atau ahli gizi. Jangan asal-asalan diet, ya!

4. Mabuk Alkohol

Penggemar minuman beralkohol, apalagi sampai meminumnya secara berlebihan, harus waspada.

Ada sebuah studi yang menyebut bahwa konsumsi alkohol bisa bikin panjang umur. Bila konsumsinya berlebihan, efek yang didapat malah sebaliknya, usia jadi pendek!

Konsumsi alkohol yang tidak terkontrol dapat memperberat kerja berbagai organ, salah satunya hati, yang bertugas memproses berbagai komponen yang masuk ke dalam tubuh.

Baca Juga: Mitos Kesuburan pada Wanita yang Tidak Perlu Dipercaya

Tak hanya itu, kebanyakan minum alkohol juga bisa mengganggu sistem saraf, yang tentunya bisa menimbulkan berbagai penyakit jika terus berlangsung dalam jangka panjang.

5. Senang Makanan Asin

Mungkin Anda sudah tahu bahwa makanan yang kandungan garamnya tinggi identik dengan peningkatan risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Namun, Anda juga perlu tahu bahwa tingginya kadarnya garam tak hanya bersumber dari makanan yang asin, tetapi juga makanan lainnya seperti makanan cepat saji (junk food).

Junk food diam-diam tinggi garam karena pembuatannya ditujukan agar bisa tahan lama setelah dimasak. Begitu juga dengan makanan instan seperti mi atau bubur instan kemasankadar garamnya tinggi untuk menjaga cita rasa dan durasi awetnya.

Baca Juga: Indonesia Harus Berhati-hatil Sekali, Jokowi: Jangan Menunggu Chaos Dulu Baru Bertindak

6. Melahap Camilan Tinggi Gula

Minuman tinggi gula seperti minuman bersoda atau minuman kemasan lainnya dapat menimbulkan berbagai penyakit yang bisa berujung pada kematian.

Hal tersebut didukung oleh sebuah studi di Eropa yang menemukan bahwa konsumsi minuman tinggi gula, baik gula asli maupun pemanis buatan, berkaitan dengan kematian akibat banyak sebab. Termasuk di antaranya penyakit jantung dan saluran cerna.

7. Sering Begadang

Tidur yang cukup dampaknya sangat positif bagi hidup dan kesehatan. Bila kualitas tidur terjaga, kulit akan lebih sehat, daya konsentrasi terjaga, serta suasana hati positif dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Lebih dari itu, mendapatkan waktu tidur yang cukup juga penting untuk mewujudkan resolusi hidup sehat dan panjang umur.

Baca Juga: Joko Widodo Minta Kirim Vaksin Covid-19 Lebih Banyak ke Riau, Ini Alasannya…

Sebuah penelitian di sekolah kedokteran Harvard, Amerika Serikat (AS), menemukan bahwa tidur kurang dari 5 jam sehari akan meningkatkan risiko kematian akibat berbagai sebab hingga 15 persen.

Salah satu hal yang berkaitan dengan begadang atau kurang tidur adalah obesitas, yang merupakan biang kerok dari berbagai penyakit metabolik.

8. Stres Terus-menerus

Menghindari atau mampu mengelola stres dengan baik adalah salah satu kunci hidup lebih bahagia. Namun, tak hanya itu, kontribusinya juga penting untuk menghambat proses penuaan tubuh.

Baca Juga: Vaksinasi Nasional Covid-19 Tahap 3 Menyasar Orgil

Sebuah penelitian di San Francisco, AS, menemukan adanya hubungan antara kecemasan yang berlangsung terus-menerus dan penurunan protein Klotho pada tubuh.

Klotho adalah jenis protein yang berperan dalam proses penuaan. Protein ini diketahui berfungsi membantu menjaga kekuatan pembuluh darah, menjaga kepadatan tulang, dan masih banyak lagi.

Editor: Yuniardi

Sumber: klikdokter.com

Tags

Terkini

Terpopuler