Punya Kebiasaan Memutar Leher Hingga Berbunyi, Ketahui Bahayanya Berikut Ini

27 Mei 2021, 17:22 WIB
Ilustrasi sakit kepala, salah satu gejala kanker paru-paru. /Pixabay/Peggy_Marco

WARTA SAMBAS - Saat otot terasa kaku dan tegang, menggerakkan bagian yang kaku tersebut hingga sendi tulang berbunyi “krek” akan membuatnya terasa ringan. Sendi-sendi tulang pada tubuh umumnya memang bisa diputar, misalnya pinggang, pergelangan tangan, dan jari. Namun, berhati-hatilah saat memutar leher hingga berbunyi, walau Anda sedang tegang sekali.

Di bagian leher terdapat banyak organ penting tubuh, seperti trakea, pembuluh darah karotis, dan tulang belakang. Bila terjadi hal-hal yang mengganggu organ-organ tersebut, akibatnya bisa fatal bagi tubuh, bahkan menyebabkan kematian.

Baca Juga: Leher Terasa Kaku saat Bangun Tidur, Lakukan 5 Cara Ini untuk Mengatasinya

Kenali organ penting di leher

Trakea merupakan saluran napas manusia. Apabila terjadi penyumbatan di daerah tersebut, pasokan udara ke paru-paru akan terhenti. Dalam beberapa menit saja, organ-organ tubuh lainnya akan kekurangan oksigen untuk menjalankan fungsinya.

Salah satu hal yang paling ditakutkan adalah ketika pasokan oksigen ke otak terhenti. Saat hal tersebut terjadi, otak tidak akan mampu berfungsi maksimal sehingga bisa menyebabkan pingsan, koma, bahkan meninggal dunia.

Organ penting lainnya yang ada di leher adalah pembuluh darah karotis. Ini merupakan pembuluh darah besar yang pada sebagian orang dapat terlihat di bagian leher. Jika pembuluh darah ini terganggu, aliran darah ke otak akan terganggu.

Yang terakhir adalah tulang belakang bagian leher atau disebut sebagai tulang cervical. Jika tulang ini retak, patah, atau dislokasi akan membuat medulla spinalis (sumsum tulang belakang) di daerah leher ikut cedera. Padahal, sumsung tulang belakang memiliki banyak saraf dan pembuluh darah penting.

Baca Juga: Kemenkes Minta BPJS Kesehatan Menanggung Layanan Konsultasi Online

Tips atasi ketegangan di area leher

Dalam dunia medis, memutar leher hingga berbunyi tentu tidak diperbolehkan. Jika Anda mengalami ketegangan, kaku, atau pegal di area leher, Anda bisa melakukan hal-hal berikut:

Posisi tidur yang tepat

Tidur dengan posisi telungkup dengan kepala ke salah satu sisi bisa jadi membuat otot di sekitar leher menjadi kram dan nyeri. Ubahlah posisi tidur Anda dengan posisi telentang ataupun miring ke salah satu sisi.

Gunakan bantal kepala dengan ketebalan yang pas

Menggunakan bantal memang dapat menambah kenyamanan dan membantu tubuh dalam posisi anatomis. Namun, bantal yang terlalu tinggi atau terlalu tipis justru dapat membuat leher kaku saat tidur berjam-jam. Karena itu, carilah bantal dengan ketebalan dan keempukan yang sesuai agar leher terasa nyaman saat tidur.

Baca Juga: Wakil Dubes Indonesia untuk India Meninggal karena Covid-19, KBRI: akan Kami Kenang Selama-lamanya

Kurangi durasi menatap ponsel

Menatap ponsel terlalu lama bukan hanya tidak baik untuk kesehatan mata, tetapi juga cenderung membuat leher pada posisi tidak rileks dalam waktu cukup lama. Saat menatap ponsel, umumnya leher sedikit menunduk atau mendongak, inilah yang menyebabkan pegal dan nyeri pada leher.

Gunakan kompres hangat

Untuk mengurangi nyeri dan pegal, Anda dapat menggunakan kompres hangat pada bagian leher. Kompres selama kurang lebih 15-30 menit untuk membuat otot rileks.

Gunakan koyo atau krim pereda rasa nyeri

Saat ini telah banyak produk kesehatan berupa koyo atau krim pereda nyeri yang dapat Anda beli. Menggunakan produk ini dapat membantu Anda mengurangi kram dan nyeri pada leher.

Baca Juga: Hari Ini Total 10.049 Kasus Covid-19 di Kalimantan Barat

Jika Anda punya kebiasaan memutar leher hingga berbunyi untuk mengusir kekakuan, segera hentikan sekarang. Akan jauh lebih baik jika Anda menerapkan tips-tips di atas untuk mengusir leher pegal. Jika kekakuan leher menetap bahkan bertambah parah, segeralah memeriksakan diri ke dokter.***

Editor: Yuniardi

Sumber: klikdokter.com

Tags

Terkini

Terpopuler