Panaskan Ulang Makanan Bersantan Picu Penyakit Jantung, Waspada!!!

13 Juni 2021, 16:49 WIB
Contoh makanan bersantan, Resep Sayur Santan Labu Siam dicampur kacang panjang untuk menu lebaran. /Tangkapan layar YouTube.com/Devina Hermawan

WARTA SAMBAS - Apakah Anda sering memanaskan ulang makanan bersantan agar rasanya lebih nikmat? Waspada, tindakan tersebut bisa meningkatkan risiko penyakit jantung

Hampir tidak ada yang bisa menolak kenikmatan makanan bersantan. Anda termasuk yang juga demikian, bukan?

Makanan bersantan umumnya dibuat dalam jumlah besar, khususnya saat merayakan suatu acara. Ketika tidak langsung habis di hari yang sama, jenis makanan tersebut bisa dipanaskan ulang tanpa menghilangkan rasa yang sudah ada.

Baca Juga: Rogoh Kocek demi Hobi Koleksi Barang Mahal Merupakan Gangguan Mental, Cek Faktanya Disini

Kendati demikian, tahukah Anda bahwa medis tidak menganjurkan untuk memanaskan ulang makanan bersantan?

Salah satu alasannya adalah karena tindakan tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

1 dari 3 halaman

Alasan Memanaskan Makanan Bersantan Sebabkan Penyakit Jantung
Santan adalah cairan yang diperoleh dari daging kelapa tua yang diparut dan diperas. Produk ini termasuk tinggi kalori, karena 93 persen kandungan di dalamnya adalah lemak.

Baca Juga: 4 Tips Ini Ampuh Ubah Kecemasan Jadi Energi Positif

Dalam 240 gram santan mengandung setidaknya 552 kalori dengan 57 gram lemak, 5 gram protein, dan 13 gram karbohidrat.

Selain itu, terdapat pula beberapa vitamin dan mineral, seperti vitamin C, asam folat, besi, magnesium, potasium, selenium, dan lainnya.

Seluruh kandungan yang ada di santan murni tersebut sebenarnya baik untuk kesehatan.

Namun, apabila produk perasan kelapa tersebut dipanaskan atau dihangatkan berulang kali, kandungan yang tadinya bermanfaat bisa berubah menjadi bahaya.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Kudus Belum Capai Target, Ini Instruksi Kemenkes RI...

Faktanya, proses pemanasan santan dapat mengubah kandungan lemak di dalamnya; dari lemak baik menjadi lemak jahat. Jenis lemak jahat tersebut dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein) apabila dikonsumsi.

Kadar kolesterol jahat (LDL) yang terlalu tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan pembuluh darah tersumbat. Hal ini adalah awal mula penyakit jantung, serangan jantung, bahkan stroke.

 

Editor: Yuniardi

Sumber: klikdokter.com

Tags

Terkini

Terpopuler