Pasien Omicron Mayoritas sudah Vaksinasi Covid-19 Dosis Lengkap, Gejala Utamanya Batuk dan Pilek

9 Januari 2022, 16:57 WIB
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, mayoritas pasien Omicron sudah Vaksinasi Covid-19 dosis lengkap. /Pixabay

WARTA SAMBAS - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, mayoritas pasien Omicron sudah Vaksinasi Covid-19 dosis lengkap.

Lantaran sudah Vaksinasi Covid-19 dosis lengkap, 99 persen pasien Omicron hanya mengalami gejala ringan atau bahkan tanpa gejala.

Hal ini menunjukkan bahwa Vaksin dapat mengurangi tingkat keparahan Covid-19, termasuk bagi pasien Omicron.

"Namun, upaya Vaksinasi saja tidak cukup," kata Siti Nadia Tarmidzi, Juru Bicara (Jubir) Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari PMJ News, Minggu 9 Januari 2022.

Baca Juga: Micro Lockdown Efektif Cegah Penyebaran Virus Corona Varian Omicron, Pengawasan sampai di Tingkat RT

Menurut Nadia, upaya Vaksinasi Covid-19 harus dibarengi dengan disiplin menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat.

"Untuk menjamin seseorang aman dari tertular maupun menularkan Covid-19 kepada orang lain," jelas Nadia.

Ia mengungkapkan, pasien Omicron merupakan paling banyak baru pulang perjalanan luar negeri dari Arab Saudi dan Turki.

Secara keseluruhan, 97 persen kasus Omicron didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri dan dari Provinsi DKI Jakarta.

Baca Juga: Ashanty Positif Omicron dan Punya Penyakit Bawaan, Ini Kondisi Terkini Istri Anang Hermansyah...

"Dari hasil pemantauan, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk dan pilek," ungkap Nadia.

Untuk perawatan, Nadia merekomendasikan perubahan tatalaksana pada pasien asimtomatik dan gejala ringan. 

Contohnya perawatan tersebut berupa penambahan penggunaan obat molnupiravir dan paxlovid untuk gejala ringan.

"Selain itu, perlu penyiapan isolasi terpusat di DKI Jakarta dan aktivasi program telemedicine untuk isolasi mandiri di DKI Jakarta," kata Nadia.

Sementara untuk pasien dengan penyakit bawaan (komorbid) dengan tingkat keparahan apapun, dirawat di Rumah Sakit (RS).

Nadia juga merekomendasikan asesmen kebutuhan oksigen konsentrator atau isotank di daerah dengan peningkatan kasus perawatan seperti Jakarta, Jawa Barat, dan Sulawesi Utara.***

 

 

Editor: Mordiadi

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler