Gejala Omicron Makin Banyak, dari Mata sampai ke Perut

12 Februari 2022, 13:22 WIB
Selain masalah umum pada tenggorokan atau saluran pernafasan, para ahli menemukan beberapa gejala Omicron lainnya. /Foto/Ilustrasi/Antara

WARTA SAMBAS - Selain masalah umum pada tenggorokan atau saluran pernafasan, para ahli menemukan beberapa gejala Omicron lainnya.

Sejauh ini gejala Omicron juga ditemukan pada mata dan telinga. Bahkan pada organ pencernaan, terutama perut.

Temuan gejala Omicron ini tidak terlepas dari sifat Covid-19 secara umum yang menyerang beberapa sistem tubuh manusia.

Secara umum, gejala Omicron tidak jauh berbeda dengan varian Covid-19 lainnya, menyerang tenggorokan dan hidung seperti batuk dan pilek.

Baca Juga: Omicron Siluman Sudah Masuk Indonesia, Simak Penjelasan Para Ahli...

Kemudian gejala Omicron atau varian lainnya juga ditemukan pada sistem pernafasan, di mana pasien kesulitan untuk bernafas atau sesak nafas.

Tim Ahli di Universitas Stanford juga menemukan 11 persen pasien Omicron mengalami peradangan pada mata.

Menurut American Academy of Ophthalmology, peradangan mata tersebut bisa disertai kemerahan, gatal, berair, dan pandangan buram.

Namun menurut dokter spesialis mata Siddharth Bokil, para ahli masih mempelajari lebih jauh hubungan mata dengan Omicron.

Baca Juga: Gejala Awal Varian Omicron Tidak Khas, Kurang Lebih Sama dengan Varian Covid-19 lainnya

"Mungkin saja (terjadi), tetapi masih belum dikonfirmasi," kata Siddharth Bokil, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari Times Now News, Sabtu 12 Februari 2022.

Selain pada mata, gejala Omicron juga muncul di telinga, lantaran banyak pasien yang mengaku sakit telinga atau berdenging.

Sejumlah ahli juga menyebutkan Varian Omicron menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan, seperti sakit perut, diare dan mual.

Gangguan gastrointestinal ini bisa menyebabkan seseorang kehilangan nafsu makan.

Baca Juga: 2 Pasien Omicron Meninggal, Tranmisi Lokal dan Perjalanan Luar Negeri

Dilansir Express, hasil penelitian Zoe Covid Study menyebutkan, sejak pertengahan Desember 2021 hingga Januari 2022, laporan gejala gastrointestinal meningkat tajam.

Laporan gejala gastrointestinal ini diduga karena Omicron, namun hasil Test PCR menujukkan beberapa dari mereka negatif Covid-19.

Hal ini menunjukkan, kendati Omicron bisa dikaitkan dengan gejala gastrointestinal, angkanya tidak lebih tinggi dari sebelumnya, saat varian Delta.***

Editor: Mordiadi

Sumber: Express Times Now News

Tags

Terkini

Terpopuler