23 Lansia di Norwegia Tewas Usai Disuntik Vaksin Covid-19 Pfzier

- 16 Januari 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19
Ilustrasi vaksin Covid-19 /Instagram.com/@kemenkes_ri

Vaksin mRNA mendorong sel manusia untuk membuat protein untuk memicu respons imun, kemudian respons kekebalan dapat melindungi orang agar tidak terinfeksi jika virus yang sebenarnya masuk ke dalam tubuh.

Sementara itu, lanjut Yang, zat beracun dapat berkembang selama proses vaksinasi mRNA. Sehingga keamanan vaksin tidak dapat dijamin sepenuhnya.

Baca Juga: Punya Kartu Tani? Buruan Beli Pupuk Subsidi di Kios-kios Resmi!!!

Hingga Kamis lalu, Norwegia melaporkan 23 kematian sehubungan dengan vaksinasi Covid-19. "Sejauh ini, 13 di antaranya telah ditinjau. Efek samping yang umum mungkin telah menyebabkan penyakit parah pada orangtua yang lemah," demikian penjelasan Badan Obat-obatan Norwegia di situs resminya.

Berdasarkan laporan dari media Norwegia NRK, semua kematian terjadi pada pasien Lansia yang lemah di Panti Jompo, berusia di atas 80 tahun dan beberapa di antaranya berusia di atas 90 tahun.

Sementara itu dalam kasus terpisah, seorang dokter di Florida, AS dikabarkan meninggal dunia karena kelainan darah yang dinilai parah pada 16 hari setelah menerima suntikan vaksin Pfizer.

Baca Juga: Hari Kedepalan, Tim Penyelam Polri Temukan 44 Kantong Bagian Jasad-Puing Pesawat Sriwijaya

Namun, hingga saat ini pihak Pfizer belum buka suara terkait peristiwa meninggalnya puluhan orang di Norwegia dan belasan orang di Florida AS akibat dugaan efek samping dari vaksin Covid-19 Pfizer.

Sebelumnya, dikabarkan bahwa sejumlah negara justru mengkritik vaksin Covid-19 produksi perusahaan farmasi asal China, Sinovac lantaran kurang efektif memerangi Covid-19.

Namun, saat ini kondisinya menjadi terbalik. China meminta agar vaksin Pfzier ditangguhkan lantaran kabar kematian yang diduga setelah menjalankan vaksinasi Covid-19.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x