Baca Juga: Jokowi Minta PPKM Mikro Dijalankan Sepenuhnya, Tanggapan Netizen Ini Bikin Emosi…
Pasien yang mengetahui dirinya positif virus corona akan mengalami perasaan tidak menyenangkan. Belum lagi jika orang tersebut diminta untuk mengurung diri selama 14 hari lamanya.
Hal ini tentu akan meningkatkan rasa tidak nyaman. Tidak hanya itu, bisa saja sang pasien merasa dirinya baik-baik saja dan sehat alias OTG.
Ketidaknyamanan dan perasaan tidak merasa sakit inilah yang bisa mendorongnya untuk berkeliaran dan kabur dari isolasi mandiri.
2. Kurang Paham Arti Isolasi Mandiri
Ketidakpahaman arti isolasi mandiri COVID-19 di rumah juga jadi alasan lainnya pasien nekat kabur dan berkeliaran.
“Bagi sang individu, bisa saja bayangan dia akan isolasi mandiri adalah hanya berdiam di kamar tanpa bisa pergi ke mana-mana. Padahal, Anda masih bisa pergi ke halaman untuk berjemur, berkomunikasi dengan anggota keluarga melalui telepon, dan sebagainya,” ujar Ikhsan.
3. Menolak Diagnosis COVID-19
Pasien yang dalam benakanya menolak hasil positif virus corona juga bisa bertindak lalai pada prosedur isolasi mandiri. Lagi-lagi, bisa saja mereka percaya bahwa dirinya tidak memiliki gejala sehingga tidak perlu melakukan isolasi mandiri.