Varian Baru Virus Corona, Luhut: Tidak Perlu Panik

- 29 November 2021, 20:14 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan masyarakat tidak perlu panik terhadap kemunculan varian baru Virus Corona di Afrika Selatan yang dinamai Omicron oleh WHO.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan masyarakat tidak perlu panik terhadap kemunculan varian baru Virus Corona di Afrika Selatan yang dinamai Omicron oleh WHO. /Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden/

 

WARTA SAMBAS - Omicron, varian baru Virus Corona yang baru terdeteksi di Afrika Selatan sudah menyebar ke beberapa negara di dunia.

Penularan varian baru Virus Corona yang dinamai Omicron oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini jauh lebih cepat dibandingkan Varian Delta yang sudah bikin kalang kabut.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyaraka tuntuk tidak panik dengan penemuan varian baru Virus Corona tersebut.

"Tidak perlu panik dalam menyikapi Varian Omicron tersebut," kata Luhut Binsar Pandjaitan, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari PMJ News, Senin 29 November 2021.

Baca Juga: Virus Corona Varian Baru Omicron Terdeteksi di Afrika Selatan, Lebih Menakutkan dari Delta

Luhut mengatakan, pemerintah telah mengambil langkah-langkah pengetatan kedatangan dari luar negeri.

"Dan akan meningkatkan akativitas genome sequencing untuk mendektesi Varian Omicron ini," kata Luhut.

Selain itu, lanjut Luhut, pemerintah juga melakukan peningkatan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) dan kepatuhan terhadap penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

“Pemerintah juga terus mendorong percepatan vaksinasi terutama untuk Lansia. Mengingat mereka adalah satu satu kelompok yang paling rentan terdampak Covid-19," jelas Luhut.

Baca Juga: Ganjar Pranowo: Awas Varian Baru (Virus Corona), Jangan Disepelekan

Namun, ingat Luhut, langkah-langkah yang telah ditempuh pemerintah ini membutuhkan kerjasama yang erat dari masyarakat.

Diberitakan sebelumnya, WHO mendeteksi kemunculan Virus Corona varian baru yang dinamainya dengan Omicron.

Virus Corona varian baru Omicron ini kali pertama terdeteksi di Afrika Selatan. Namun dalam waktu singkat sudah ditemukan di Botswana, Belgia, Hong Kong, dan Israel.

WHO lebih mengkhawatir kecepatan penyebaran Virus Corona varian baru Omicron ini dibandingkan Varian Delta yang telah meluluhlantakan dunia.

Baca Juga: Pulang dari Malaysia yang Diserang Varian Mu, 36 TKI Positif Covid-19

Kini seluruh dunia sangat mengkhawatirkan Virus Corona varian baru Omicron ini, karena kecepatan penularannya jauh melebihi Varian Delta.

Amerika Serikat (AS) sudah membatasa perjalanan ke Afrika Selatan mulai Senin 29 November 2021 untuk mencegah masuknya Virus Corona Varian Omicron ini.

Virus Corona Varian Omicron diketahui mampu menyebar dengan tingkat yang lebih cepat dibandingkan varian-varian sebelumnya.

Varian Omicron menyebabkan peningkatan yang sangat tajam dalam kasus Covid-19 di kota Pretoria.

Baca Juga: Virus Corona Varian Mu Masuk Malaysia, IDI: Indonesia Jangan Tenang-tenang saja

Kasus varian Omicron juga muncul di Botswana, Belgia, Hong Kong, dan Israel dalam waktu yang relatif singkat.

Para ilmuwan masih belum mengetahui penyebabnya, tetapi mereka percaya itu ada hubungannya dengan mutasi Virus Corona.

"Varian ini memiliki sejumlah besar mutasi. Dan mutasi tersebut memiliki beberapa karakteristik yang mengkhawatirkan," kata Dr Maria Van Kerkhove dari Program Darurat Kesehatan WHO.

Omicron memiliki sejumlah mutasi yang diketahui meningkatkan penularan, dan lainnya yang dapat membantu virus menginfeksi sel dengan lebih mudah.

Baca Juga: Varian Delta Paling Cepat Menular, Hanya 1 Vaksin Covid-19 yang Terbukti Paling Efektif Melawannya...

Namun, para ilmuwan mengingatkan bahwa belum ada cukup data untuk mengetahui dengan pasti apakah benar hal itu yang menjadi masalahnya.

Ada petunjuk dalam gen virus bahwa vaksin mungkin kurang efektif melawannya, dan mungkin ada risiko infeksi ulang yang lebih tinggi.

Direktur National Institutes of Health, Dr Francis Collins mengatakan saat ini tidak ada data yang menunjukkan bahwa Vaksin saat ini tidak akan berfungsi.

Namun tetap saja Omicron mengkhawatirkan, lantaran hasil mutasi sebelumnya diketahui mampu menghindari sistem kekebalan tubuh atau melawan antibodi.

Baca Juga: Virus Corona Varian Lambda Mampu Netralisir Vaksin, Sudah Menyebar di 28 Negara

Para peneliti di Afrika Selatan dan di tempat lain saat ini sedang bekerja untuk memahami apakah yang dapat menghindari kekebalan tubuh.

Mereka mengambil darah dari orang-orang yang telah divaksinasi dan kemudian melihat seberapa baik antibodi dalam darah mereka bekerja melawan Virus Corona Varian Omicron.

Mereka berharap, dalam beberapa pekan ke depan sudah ada lebih banyak data yang dihasilkan.

Baca Juga: Varian Delta Bisa Ditangani dengan Baik, Luhut Binsar Pandjaitan: Itu Berpulang pada Kita Semua

“Sangat penting bagi kami untuk memiliki pengawasan SARS-CoV-2 yang baik di seluruh dunia, termasuk pengurutan genom yang lebih baik, karena kami ingin dapat mendeteksi virus ini di tempat penyebarannya,” kata Van Kerkhove dari WHO.

Dia mengatakan kelompok penasihat teknis WHO untuk evolusi virus akan meninjau studi baru untuk melihat apakah ada perubahan dalam tingkat keparahan penyakit atau dampak pada diagnostik, terapi atau vaksin.

Menurut Kerkhove, sangat penting untuk melakukan studi tersebut dengan cara yang lebih komprehensif.***

 

Editor: Mordiadi

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah