Kasus Omicron di Indonesia Meroket, Pasien Paling Banyak Alami 3 Gejala Ini...

- 14 Januari 2022, 18:08 WIB
Akhir-akhir ini kasus Omicron di Indonesia meroket, baik melibatkan pelaku perjalanan luar negeri maupun lokal.
Akhir-akhir ini kasus Omicron di Indonesia meroket, baik melibatkan pelaku perjalanan luar negeri maupun lokal. /Pixabay

Kendati pasien belum membutuhkan perawatan serius, kata Nadia, Kemenkes tetap akan meningkatkan Testing, Tracing dan Treatment (3T).

“Langkah antisipasi penyebaran Omicron telah kita lakukan dengan menggencarkan 3T terutama di wilayah Pulau Jawa dan Bali,” tutur Nadia.

Untuk Testing, kata Nadia, Kemenkes telah mendistribusikan kit S-Gene Target Failure (SGTF) ke seluruh laboratorium pembina dan milik pemerintah.

Kapasitas pemeriksaan PCR dan SGTF juga diupayakan untuk dipercepat, sehingga penemuan kasus bisa dilakukan sedini mungkin.

Baca Juga: Pasien Omicron di Indonesia Bertambah Lagi, Paling Banyak 'Impor' dari Arab Saudi

Terkait Tracing, kata Nadia, Kemenkes akan meningkatkan rasio tracing atau pelacakan pada daerah yang jumlah kasus positifnya lebih dari 30 orang.

Proses Tracing ini melibatkan TNI, Polri dan masyarakat untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran Omicron di Indonesia.

Sementara untuk Treatment, Kemenkes menjamin ketersediaan ruang isolasi terpusat dan isolasi mandiri untuk kasus gejala ringan dan tanpa gejala.

Sedangkan untuk pasien gejala sedang dan berat, telah disiapkan RS dengan kapasitas tempat tidur yang mencukupi.

Baca Juga: Pasien Omicron Lolos Karantina, Menkes Budi Gunadi: Kami akan Ubah Aturannya

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah