Kasus Omicron di Indonesia Meroket, Pasien Paling Banyak Alami 3 Gejala Ini...

- 14 Januari 2022, 18:08 WIB
Akhir-akhir ini kasus Omicron di Indonesia meroket, baik melibatkan pelaku perjalanan luar negeri maupun lokal.
Akhir-akhir ini kasus Omicron di Indonesia meroket, baik melibatkan pelaku perjalanan luar negeri maupun lokal. /Pixabay

WARTA SAMBAS - Akhir-akhir ini kasus Omicron di Indonesia meroket, baik melibatkan pelaku perjalanan luar negeri maupun lokal.

Hingga Rabu 12 Januari 2022, tercatat 572 kasus Omicron di Indonesia, bertambah 66 kasus dibandingkan data sebelumnya.

Penambahan kasus Omicron di Indonesia tersebut terdiri atas 33 pelaku perjalanan luar negeri dan 33 orang transmisi lokal.

Penambahan kasus Omicron sejak beberapa hari terakhir ini berimplikasi pada lonjakan kasus harian Covid-19 secara Nasional.

Baca Juga: Pasien Omicron Mayoritas sudah Vaksinasi Covid-19 Dosis Lengkap, Gejala Utamanya Batuk dan Pilek

Menurut Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi, proporsi Virus Corona Varian Omicron Nasional jauh lebih banyak dibandingkan Varian Delta.

“Dari hasil monitoring yang dilakukan Kemenkes, kasus probable Omicron mulai naik sejak awal tahun 2022," kata Nadia, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA, Jumat 14 Januari 2022.

Nadia mengungkapkan, dari total 572 kasus Omicron di Indonesia saat ini, 276 orang sudah keluar dari karantina. Sisanya 296 orang masih isolasi.

Mayoritas pasien Omicron menjalani karantina di Rumah Sakit Darurat Covid-91 atau RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

Nadia merinci, 339 pasien dikarantina di RSDC Wisma Atlet, sisanya di RS yang ditunjuk Satgas Penanganan Covid-19.

Baca Juga: Ashanty Positif Omicron dan Punya Penyakit Bawaan, Ini Kondisi Terkini Istri Anang Hermansyah...

Hasil pemantauan di lapangan, kata Nadia, mayoritas pasien Omicron di Indonesia ini tanpa gejala dan gejala ringan.

Jadi, jelas dia, pasien Omicron di Indonesia tersebut belum membutuhkan perawatan yang serius. Namun wajib menjalani karantina.

Menurut Nadia, tidak ada perbedaan karakteristik gejala antara pasien perjalanan luar negeri dengan pasien transmisi lokal. 

Pasien Omicron tersebut, lanjut Nadia, paling banyak mengalami 3 gejala, yakni: 

1. Batuk

2. Pilek

3. Demam.

Baca Juga: Pasien Omicron Pertama di Jatim Baru Pulang dari Bali, Ini Kronologi Kasusnya...

Kendati pasien belum membutuhkan perawatan serius, kata Nadia, Kemenkes tetap akan meningkatkan Testing, Tracing dan Treatment (3T).

“Langkah antisipasi penyebaran Omicron telah kita lakukan dengan menggencarkan 3T terutama di wilayah Pulau Jawa dan Bali,” tutur Nadia.

Untuk Testing, kata Nadia, Kemenkes telah mendistribusikan kit S-Gene Target Failure (SGTF) ke seluruh laboratorium pembina dan milik pemerintah.

Kapasitas pemeriksaan PCR dan SGTF juga diupayakan untuk dipercepat, sehingga penemuan kasus bisa dilakukan sedini mungkin.

Baca Juga: Pasien Omicron di Indonesia Bertambah Lagi, Paling Banyak 'Impor' dari Arab Saudi

Terkait Tracing, kata Nadia, Kemenkes akan meningkatkan rasio tracing atau pelacakan pada daerah yang jumlah kasus positifnya lebih dari 30 orang.

Proses Tracing ini melibatkan TNI, Polri dan masyarakat untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran Omicron di Indonesia.

Sementara untuk Treatment, Kemenkes menjamin ketersediaan ruang isolasi terpusat dan isolasi mandiri untuk kasus gejala ringan dan tanpa gejala.

Sedangkan untuk pasien gejala sedang dan berat, telah disiapkan RS dengan kapasitas tempat tidur yang mencukupi.

Baca Juga: Pasien Omicron Lolos Karantina, Menkes Budi Gunadi: Kami akan Ubah Aturannya

"Dengan demikian, pasien terkonfirmasi bisa menjalani isolasi dengan baik guna memutus mata rantai penularan Covid-19," jelas Nadia.

Lantaran Omicron jauh lebih cepat menyebar ketimbang Delta, Nadia mengimbau masyarakat untuk disiplin menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes).

Selain itu, Nadia juga mengimbau agar Vaksinasi Covid-19 dapat disegerakan untuk mengantisipasi semakin meluasnya kasus Omicron di Indonesia.***

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah