Apakah Musik Halal atau Haram? Simak Jawaban Ustaz Adi Hidayat Berikut

- 31 Maret 2024, 18:20 WIB
Poster tanya jawab Keislaman Ustaz Adi Hidayat
Poster tanya jawab Keislaman Ustaz Adi Hidayat /Tangkapan Layar Instagram.com/@adihidayatofficial

WARTA SAMBAS - Ustadz Adi Hidayat mendapatkan pertanyaan dari jamaahnya tentang hukum musik. Apa benar musik itu haram atau tidak? Sebelum menjawab pertanyaan ini, UAH menjelaskan terlebih dahulu pengertian musik itu sendiri. Keliru mendefenisikan musik, hukum yang dirumuskan juga bisa keliru.

“Apa dulu musik itu, harus dikenali. Jangan ribut masalah musik, antum sendiri tidak kenal musik. Antum menghukumi musik, handphone antum sendiri banyak musiknya. Ringtone itu kan musik," ucapnya.

Baca Juga: Mengapa Rasulullah Tidak Bisa Membaca? Begini Penjelasan Cerdas Gus Baha

Musik adalah segala sesuatu yang menghasilkan irama. Kalau mempelajari bahasa Arab, khususnya Syair Arab, ada pembahasan khusus tentang masalah musik. Syair dikatakan bagian dari musik karena suara yang menghasilkan irama adalah musik. Musik dalam pandangan Ustadz Adi ada dua macam: musik tanpa menggunakan alat dan musik menggunakan alat.

Musik tanpa menggunakan alat sudah menjadi tradisi bangsa Arab sejak dulu. Mereka membuat syair dengan menggunakan irama tertentu untuk membedakan satu syair dengan lainnya. Kalau tidak ada musik, syair dianggap cacat.

Dalam al-Qur’an ada surat khusus yang menjelaskan kebiasaan bangsa Arab ini. Namanya surat al-Syu’ara yang berati para pemusik atau penyair. Ada beberapa ayat dalam surat al-Syu’ara yang mencela kebiasaan para penyair. Mereka seringkali melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat. Mencari inspirasi sampai ke lembah-lembah sehingga melupakan ibadah.

Meskipun demikian, syair tidak sepenuhnya buruk pada masa Rasulullah. Ada juga syair-syair yang positif yang digunakan untuk membela Rasulullah, misalnya syair-syair yang ditulis Hasan bin Tsabit. Bahkan dia dijuluki penyair Nabi atau penyair yang membela Nabi. Penyair seperti ini, yang membela Islam dan memuat nilai-nilai Islam dalam syairnya, dipuji langsung oleh al-Qur’an. Islam membuat pengecualian untuk penyair yang beriman kepada Allah. Karenanya, Nabi tidak mempermasalahkan ketika pulang dari perang Tabuk disambut dengan syair.

Baca Juga: Supaya Daun Pepaya Tidak Pahit saat Dikonsumsi, Begini Caranya

“Ketika buruk dicela Nabi, tapi ketika baik didiamkan oleh Nabi” Ungkap Ustadz Adi Hidayat.

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x